EDUSAHAM.COM --- Sebelum membahas tentang cara mengukur reputasi underwriter dan
pengaruh terhadap underpricing, apakah Anda pernah mendengar istilah underwriter
sebelumnya? Ya, secara sederhana, underwriter atau penjamin emisi adalah suatu pihak
yang menjadi perantara dan membantu perusahaan ketika akan melakukan IPO (Initial Public Offering) terutama
dalam penentuan harga saham di pasar perdana.
Dengan kata lain, underwriter
adalah pihak yang menjembatani antara perusahaan dengan investor. Underwriter akan
memberikan saran kepada perusahaan terhadap besaran harga saham yang akan
diterbitkan. Jika penjamin emisi menerima kompensasi baik dari emiten maupun
dari investor, mereka akan mendapatkan insentif untuk memberikan rekomendasi
harga penawaran yang lebih rendah.
Underwriter merupakan lembaga
yang memiliki peran kunci terhadap setiap emisi efek yang ada di pasar modal.
Mereka akan memberikan nasihat serta hal-hal yang penting untuk diperhatikan oleh
emiten tentang timing yang tepat dalam
melakukan penawaran.
Pengertian Reputasi Underwriter
(Penjamin Emisi)
Dalam melakukan proses go public atau IPO, perusahaan tidak
bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan peran pihak eksternal
seperti halnya underwriter untuk mengurus proses IPO tersebut. Meskipun begitu,
penting juga bagi perusahaan (emiten) untuk memilih penjamin emisi yang
memiliki reputasi baik.
Kenapa reputasi underwriter
penting untuk diperhatikan? Ya, salah satunya yaitu untuk meminimalkan potensi underpricing.
Kenapa underwriter bisa meminimalkan potensi terjadinya underpricing? Karena underwriter memiliki pemahaman dan pengalaman
dalam pasar modal. Apabila penawaran umum (emisi saham) dilakukan oleh penjamin
emisi yang bereputasi baik, maka potensi untuk mendapatkan kesuksesan bagi
emiten lebih besar.
Cara Mengukur Reputasi Underwriter
Menurut Khin et. al.,
variabel reputasi underwriter yang digunakan dalam suatu penelitian dapat
diukur dengan menggunakan variabel dummy,
yaitu dengan memberikan nilai 1 untuk underwriter yang memiliki reputasi, dan
nilai 0 untuk underwriter yang tidak memiliki reputasi.
Bagaimana Cara Menentukan Underwriter yang Bereputasi dengan yang Tidak Bereputasi?
Di Indonesia, belum ada
ketetapan atau indikator pasti mengenai underwriter yang memiliki reputasi
apalagi lembaga formal yang memberikan peringkat terhadap reputasi underwriter.
Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengukur reputasi
underwiter yaitu dengan menggunakan indikator 20 most active brokerage in
total frequency dalam IDX monthly statistics, atau 20 broker yang paling
aktif dari segi frekuensi perdagangan pada statistik bulanan di IDX.
Nah, untuk underwriter yang
masuk ke dalam top 10 dalam frekuensi
perdagangan bulanan, maka akan diberikan nilai 1. Sebaliknya, underwriter yang
tidak masuk top 10 akan diberi skor
atau nilai 0.
Hubungan dan Pengaruh Reputasi Underwriter Terhadap Underpricing
Sebelumnya kami telah menjelaskan
mengenai pengertian reputasi underwriter dan cara mengukur reputasi underwriter.
Sekarang, bagaimana pengaruh reputasi underwriter terhadap underpricing?
Ada sebuah asumsi yang
mengatakan bahwa reputasi underwriter berpengaruh terhadap underpricing. Apabila underwriter memiliki reputasi yang baik, maka
semakin terjamin saham perusahaan. Selain itu, dengan melibatkan underwriter yang
bereputasi baik, itu juga dapat meningkatkan citra positif bagi perusahaan
dalam rangka menarik dan meyakinkan investor bahwa perusahaan tersebut memiliki
kapasitas yang baik (reliability).
Itu hanya asumsi saja, untuk
membuktikan apakah reputasi underwriter memiliki pengaruh terhadap underpricing, maka ada baiknya dilakukan
penelitian ilmiah. Dengan demikian, Anda bisa melihat secara pasti dan terukur pengaruh
dua variabel tersebut.
Itulah informasi yang dapat
kami berikan, jika ada pertanyaan, silakan hubungi kami atau tulis di kolom
komentar. Semoga informasi singkat ini bisa memberi pemahaman secara praktis dan
cepat kepada Anda mengenai reputasi underwriter. Terima kasih.
Belum ada tanggapan untuk "Cara Mengukur Reputasi Underwriter & Pengaruh Terhadap Underpricing"
Post a Comment