Mata uang dasar, atau base currency, adalah mata uang pertama yang muncul dalam kutipan pasangan mata uang forex. Di pasar forex, satu mata uang akan selalu dikutip sehubungan dengan mata uang lainnya karena Anda membeli satu mata uang sementara menjual yang lain.
Mata uang dasar (base currency) akan muncul pertama kali, diikuti oleh mata uang kedua yang dikenal sebagai mata uang kutipan (quote currency). Harga yang terpampang di grafik selalu akan menjadi mata uang kutipan, mewakili jumlah mata uang kutipan yang akan dibutuhkan untuk dibelanjakan agar bisa membeli satu unit mata uang dasar.
Contoh Base Currency
Misalnya, Anda sedang melihat pasangan forex EUR/USD. Dalam contoh ini, mata uang dasarnya adalah euro dan mata uang kutipannya adalah dolar AS. Jika harga EUR/USD adalah 1,2000, itu berarti Anda akan membutuhkan US$1,20 untuk membeli satu unit euro.
Contoh lainnya yaitu jika kurs USD/CHF (Dolar AS/Franc Swiss) adalah 1,6215, itu berarti satu Dolar AS bernilai CHF 1,6215.
Di pasar forex, Dolar AS biasanya dianggap sebagai mata uang dasar untuk kutipan, yang berarti kutipan diekspresikan sebagai satu unit $1 Dolar AS per mata uang lain yang dikutip dalam pasangan tersebut.
Pengecualian utama dari aturan ini adalah Poundsterling Inggris, Euro, dan Dolar Australia. Dalam kasus mata uang-mata uang ini, mereka dapat menjadi mata uang dasar dalam pasangan-pasangan tertentu.
Base Currency dalam Pasar Forex
Saat Anda bertransaksi di pasar forex, Anda memiliki opsi untuk membuka posisi panjang (long) atau pendek (short). Ini berarti Anda harus menilai mata uang mana dalam pasangan forex tersebut yang dianggap ‘kuat’ dan ‘lemah’ dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Jika Anda membuka posisi long (buy), Anda melakukannya dengan harapan bahwa base currency akan naik, atau bahwa mata uang kutipan akan turun. Jadi, jika Anda berpikir bahwa dolar AS (USD) akan turun nilainya dan euro akan menguat, Anda akan membeli (buy) atau membuka posisi long pada pasangan EUR/USD.
Sebaliknya, saat Anda membuka posisi short (sell), Anda melakukannya dengan harapan bahwa base currency akan turun nilainya dibanding mata uang kutipan. Jika Anda memprediksi dolar AS akan melonjak, Anda akan melakukan pesanan jual atau membuka posisi short pada pasangan EUR/USD.
Jadi, di pasar forex, Anda dapat mengambil keuntungan dari perubahan nilai relatif antara dua mata uang dalam pasangan forex tersebut. Dengan kata lain, posisi long (buy) memberi Anda peluang untuk menghasilkan profit saat nilai pasangan forex naik, sedangkan posisi short (sell) menawarkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan saat nilai pasangan forex turun.