Panduan Lengkap: Cara Trading Saham untuk Pemula (A – Z)

Siapa sih yang gak mau mendapatkan profit maksimal dari transaksi saham? Nah, salah satu cara yang bisa kamu lakukan yaitu dengan trading saham.

Sebenarnya, apa sih trading saham itu? Lalu, apa saja keuntungan dan risiko melakukan trading saham? Bagaimana teknik dan strategi trading saham yang aman dan menguntungkan? Bagaimana pula tips dan cara trading saham untuk pemula?

Well, semua pertanyaan itu akan kami bahas secara lengkap di artikel ini. Yuk, mari simak materi belajar trading saham berikut ini.

Contents

Apa Itu Trading Saham

Trading Saham

Secara umum, trading saham adalah suatu aktivitas perdagangan saham yang dilakukan dengan frekuensi tinggi dan dalam jangka pendek. Umumnya, trading saham dilakukan dalam intraday. Trader adalah sebutan bagi orang yang melakukan trading saham.

Dalam melakukan trading, seorang trader “mencuri” keuntungan dari perubahan harga saham. Ya, singkatnya membeli di harga low, dan menjual di harga high. Seorang trader biasanya telah menentukan berapa tingkat keuntungan dan kerugian yang ditargetkan. Sampai di sini sudah paham kan tentang pengertian trading saham?

Apa Itu Saham?

Saham adalah surat berharga yang mewakili kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Trading saham mengacu pada kegiatan membeli (buy) dan menjual (sell) saham di pasar saham dengan tujuan memperoleh keuntungan. Satu-satunya jenis profit yang diharapkan dari trading saham online adalah capital gain, bukan dividen.

Dalam trading saham, trader berupaya memanfaatkan fluktuasi harga saham perusahaan untuk membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi. Ini adalah cara trading saham yang umum digunakan untuk mengembangkan kekayaan dengan cepat. Akan tetapi, metode ini melibatkan risiko, dan trader perlu pemahaman mendalam tentang saham dan strategi perdagangan yang digunakan.

Mengapa Trading Saham Menarik bagi Pemula?

Alasan utama trading saham menarik bagi investor dan trader pemula antara lain:

  1. Potensi Keuntungan: Trading saham bisa menghasilkan profit yang signifikan jika dilakukan dengan tepat dan bijak, memberi peluang untuk pertumbuhan keuangan yang cepat.
  2. Pembelajaran Terus-Menerus: Aktivitas ini memberi pengalaman belajar yang berharga tentang pasar keuangan, manajemen risiko, dan analisis investasi.
  3. Fleksibilitas Waktu: Trading saham dapat dilakukan kapan pun selama jam perdagangan pasar saham berlangsung, yaitu Senin – Jumat dari pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB (Sesi 1) dan 13.30 WIB – 15.49 WIB (Sesi 2).
  4. Akses Mudah ke Pasar Saham: Dengan teknologi saat ini, siapa pun dapat memulai trading saham online dengan modal kecil mulai Rp100 ribu dan akses ke berbagai sumber informasi.

Dasar-dasar Saham

Agar sukses dalam trading saham, pemula perlu memahami terlebih dahulu dasar-dasar saham. Berikut penjelasannya:

Apa Itu Saham?

Saham adalah surat berharga (efek) yang mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, Kamu memiliki sebagian kecil dari kepemilikan perusahaan dan berhak atas keuntungan serta hak suara dalam keputusan perusahaan.

Bagaimana Saham Diperdagangkan?

Saham diperdagangkan di pasar saham, di mana investor membeli dan menjual saham melalui perantara broker. Dengan kata lain, transaksi jual beli saham wajib melalui layanan broker (perusahaan sekuritas). Broker saham memfasilitasi aktivitas trading saham melalui platform elektronik (seperti aplikasi trading online) untuk menjembatani trader ke bursa saham.

Apa Saja Jenis-jenis Saham?

Ada dua jenis saham yang paling populer, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa adalah yang paling umum dan memberikan hak suara dalam perusahaan, sedangkan saham preferen memberikan prioritas dalam pembagian dividen namun biasanya tidak memiliki hak suara. Dalam konteks trading saham, Kamu melakukan jual beli saham biasa.

Selain itu, ada berbagai istilah jenis saham lainnya yang terkenal, yaitu blue chip stocks, penny stocks, income stocks, growth stocks, speculative stocks, dan counter cyclical stocks.

Blue Chip Stocks (Saham Blue Chip)

  • Blue chip stocks adalah saham dari perusahaan besar, mapan, dan terkenal dengan reputasi yang sangat baik.
  • Saham blue chip biasanya merupakan pemimpin dalam industri (market leader) dan telah terbukti secara finansial.
  • Investor cenderung menganggap saham blue chip sebagai investasi yang stabil, aman, dan menguntungkan.
  • Blue chip stocks cenderung membayar dividen secara teratur dan
  • Pergerakan harga saham blue chip biasanya kurang volatil dibandingkan dengan saham lainnya.

Penny Stocks (Saham Penny)

  • Penny stocks adalah saham dari perusahaan yang memiliki harga saham yang sangat rendah, misalnya di bawah $5 per saham atau di bawah Rp100 per lembar.
  • Saham-saham ini penny biasanya berasal dari perusahaan yang kecil dan kurang dikenal.
  • Penny stocks memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan besar (bagger), tetapi juga memiliki risiko tinggi dan rentan terhadap manipulasi pasar.
  • Investor yang berinvestasi dalam penny stocks harus sangat berhati-hati dan siap menghadapi volatilitas tinggi serta risiko kerugian besar.
  • Kebanyakan saham gorengan (saham yang mudah dimanipulasi) berasal dari penny stocks.

Income Stocks (Saham Dividen)

  • Income stocks, atau dividend stocks, adalah saham dari perusahaan mapan yang cenderung membayar dividen secara reguler kepada pemegang saham.
  • Investor biasanya membeli income stocks untuk mendapatkan pendapatan pasif tetap dari dividen, bukan pertumbuhan nilai saham.

Growth Stocks (Saham Pertumbuhan)

  • Growth stocks adalah saham dari emiten yang memiliki potensi pertumbuhan laba dan pendapatan yang tinggi di masa depan.
  • Investor membeli growth stocks dengan harapan bahwa nilai saham akan terus meningkat seiring waktu, bahkan jika perusahaan tidak membayar dividen.
  • Sebagian besar growth stocks berasal dari emiten-emiten di sektor teknologi.

Speculative Stocks (Saham Spekulatif)

  • Speculative stocks adalah saham yang sering kali memiliki risiko yang tinggi dan belum terbukti secara finansial.
  • Investor yang membeli saham spekulatif melakukannya dengan harapan mendapatkan keuntungan signifikan, tetapi risiko kerugian juga tinggi.

Counter Cyclical Stocks (Saham Kontrasektoral)

  • Counter cyclical stocks adalah saham dari emiten yang cenderung berkinerja baik ketika ekonomi sedang lesu atau dalam resesi.
  • Investor membeli saham kontrasektoral sebagai hedging atau perlindungan terhadap fluktuasi ekonomi yang negatif.

Perbedaan antara Investasi Saham dan Trading Saham

Investasi saham umumnya berarti memegang saham jangka panjang dengan fokus pada pertumbuhan nilai investasi. Sementara itu, trading saham melibatkan pembelian dan penjualan saham dengan tujuan menghasilkan keuntungan jangka pendek dari fluktuasi harga.

Pemahaman tentang Risiko dalam Trading Saham

Trading saham melibatkan risiko, dan trader yang bijaksana selalu mengantisipasi setiap potensi risiko alih-alih hanya terlena dengan potensi keuntungan.

Risiko yang Terkait dengan Trading Saham

Risiko umum dalam trading saham yaitu kehilangan modal investasi yang disebabkan oleh fluktuasi harga saham yang tidak dapat diprediksi. Selain itu, trader dan investor juga menghadapi risiko lain termasuk risiko pasar, risiko perusahaan, dan risiko likuiditas.

Cara Mengelola Risiko dalam Trading Saham

Berikut adalah beberapa tips mengelola risiko trading saham untuk pemula:

  • Diversifikasi portofolio dengan berinvestasi dalam berbagai saham di sektor yang berbeda untuk mengurangi risiko khusus perusahaan atau sektor tertentu. Misalnya, Kamu membeli saham di sektor pertanian, keuangan, dan pertambangan alih-alih hanya membeli satu saham saja.
  • Gunakan stop loss orders untuk membatasi kerugian jika harga saham bergerak melawan prediksi Kamu.
  • Lakukan analisis fundamental dan analisis teknikal saham untuk membuat keputusan investasi yang lebih komprehensif.
  • Pelajari manajemen risiko dan tetapkan rencana perdagangan (trading plan saham) yang jelas.

Cara Menentukan Toleransi Risiko

Berikut adalah pertimbangan saat menentukan toleransi risiko Kamu saat trading saham:

  • Tentukan seberapa besar kerugian yang dapat Kamu terima sebelum Kamu merasa tidak nyaman secara finansial atau emosional.
  • Pertimbangkan faktor seperti usia, tujuan keuangan, dan pengalaman trading saham saat menilai toleransi risiko Kamu.
  • Sebaiknya jangan melebihi toleransi risiko Kamu untuk menjaga keseimbangan keuangan Kamu dan mentalitas trading yang sehat.

Langkah Awal untuk Memulai Trading Saham

Berikut adalah cara trading saham untuk pemula sebagai langkah awal:

  1. Memilih Broker Saham: Pilih broker saham atau perusahaan sekuritas yang sesuai dengan kebutuhan Kamu. Pertimbangkan faktor seperti biaya transaksi, platform trading, riset, dan dukungan pelanggan.
  2. Membuka Akun Trading: Daftarkan diri Kamu di sekuritas saham pilihan Kamu dan lengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Pilih jenis akun trading yang sesuai, seperti akun saham tunai atau margin.
  3. Menyetor Sejumlah Dana ke Akun: Setelah akun dibuka, tambahkan dana ke akun trading Kamu alias lakukan deposit awal. Biasanya, Kamu dapat menggunakan transfer bank.
  4. Memahami Istilah-istilah Penting dalam Trading: Pelajari istilah-istilah seperti “order buy,” “order sell,” “stop loss,” “limit order,” dan lainnya. Pahami bagaimana cara kerja platform trading atau aplikasi trading saham dari broker.
  5. Lakukan trading pertama Kamu: Pada tahapan ini, Kamu dapat memulai membeli saham-saham terbaik yang ingin diperdagangkan. Saat harga saham naik pada tingkat tertentu yang ditargetkan, Kamu dapat menjualnya segera.

Analisis dalam Trading Saham

Cara trading trading saham yang menguntungkan yaitu memilih saham-saham potensial dan membeli & menjualnya pada waktu yang tepat. Secara umum, ada dua jenis analisis saham yang paling sering digunakan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

1. Analisis Fundamental

  • Definisi: Analisis fundamental melibatkan evaluasi nilai saham berdasarkan data fundamental perusahaan, seperti laporan keuangan, laba, dan neraca.
  • Tujuan: Menilai kesehatan finansial perusahaan, menentukan nilai intrinsik saham, dan memprediksi potensi pertumbuhan.
  • Metode: Melibatkan perhitungan rasio keuangan (seperti dan Return on Assets, Price-to-Earnings Ratio, dan Price-to-Book Value), analisis laba rugi, analisis neraca, dan penelitian tentang industri dan tren pasar.

2. Analisis Teknikal

  • Definisi: Analisis teknikal berfokus pada pergerakan harga saham dan volume perdagangan untuk memprediksi arah harga saham di masa depan.
  • Tujuan: Mengidentifikasi pola grafik, trend, dan level support & resistance untuk membuat keputusan trading.
  • Metode: Menganalisis grafik harga (chart price), menggunakan indikator teknikal (seperti Moving Average dan RSI), dan mengidentifikasi pola grafik (chart patterns) seperti Head and Shoulders dan Double Bottom.

Berbagai Macam Strategi Trading Saham

Untuk membawa Kamu pada kesuksesan, penting untuk memahami berbagai jenis strategi trading saham dan memilih yang sesuai dengan gaya atau style Kamu:

1. Strategi Day Trading

  • Definisi: Trader membuka dan menutup posisi dalam saham pada hari yang sama, berusaha memanfaatkan pergerakan harga intraday.
  • Tujuan: Mendapatkan keuntungan dari volatilitas harga saham dalam satu hari perdagangan.
  • Penting: Memerlukan pemahaman mendalam tentang analisis teknikal dan manajemen risiko, serta perlu fokus penuh pada trading sepanjang hari.

2. Strategi Swing Trading

  • Definisi: Swing traders mencari peluang dengan memegang posisi selama beberapa hari hingga beberapa minggu untuk memanfaatkan pergerakan harga yang lebih besar.
  • Tujuan: Mengambil keuntungan dari tren harga yang lebih besar daripada yang dapat ditemukan dalam day trading. Ini termasuk strategi trading jangka menengah.
  • Penting: Identifikasi tren, penggunaan stop loss, dan analisis teknikal adalah kunci dalam swing trading.

3. Strategi Buy and Hold

  • Definisi: Investor membeli saham dengan tujuan memegangnya dalam jangka waktu yang panjang, sering kali bertahun-tahun atau dekade.
  • Tujuan: Menginvestasikan dalam perusahaan yang diyakini memiliki pertumbuhan jangka panjang yang kuat.
  • Penting: Diperlukan kesabaran, diversifikasi, dan pemantauan berkala untuk memastikan investasi tetap sesuai dengan tujuan jangka panjang.

4. Strategi Scalping

  • Definisi: Scalping adalah strategi day trading yang berfokus pada pengambilan keuntungan kecil dari pergerakan harga yang sangat kecil dalam waktu singkat, sering kali hanya beberapa detik hingga beberapa menit.
  • Tujuan: Mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga yang sangat kecil dengan berulang-ulang dalam satu hari perdagangan.
  • Cara Kerja: Scalpers mencari peluang dengan masuk dan keluar dari posisi secara cepat, bahkan dengan frekuensi yang tinggi dalam sehari.
  • Penting: Teknik scalping memerlukan pemahaman mendalam tentang analisis teknikal, eksekusi cepat, dan kontrol emosi yang kuat. Biaya transaksi juga bisa menjadi faktor penting karena frekuensi trading yang tinggi.

5. Strategi Jangka Pendek vs. Jangka Panjang

  • Jangka Pendek: Fokus pada pergerakan harga saham dalam waktu singkat, sering kali berhari-hari atau berbulan-bulan. Tujuannya adalah mengambil keuntungan cepat dari fluktuasi harga. Day trading dan scalping termasuk strategi jangka pendek.
  • Jangka Panjang: Lebih berorientasi pada investasi jangka panjang, di mana investor memegang saham selama bertahun-tahun. Tujuannya adalah pertumbuhan nilai investasi seiring waktu. Buy dan hold adalah contoh strategi jangka panjang.

Manajemen Modal untuk Trading Saham

Manajemen modal adalah bagian integral dari strategi trading saham yang sukses. Hal ini membantu Kamu mengontrol risiko, melindungi modal, dan menjaga emosi agar tetap terkendali dalam situasi pasar yang fluktuatif.

Mengenal Manajemen Modal

  • Definisi: Manajemen modal adalah praktik mengelola jumlah modal yang digunakan dalam trading untuk mengurangi risiko kerugian yang besar.
  • Penting: Manajemen modal yang baik penting karena dapat melindungi modal investasi Kamu, mengurangi risiko kehilangan semua dana, dan memungkinkan pertumbuhan konsisten.

Ukuran Trading yang Tepat

  • Definisi: Ini berkaitan dengan seberapa besar posisi trading yang Kamu ambil relatif terhadap modal Kamu.
  • Penting: Memilih ukuran trading yang tepat dapat meminimalkan risiko. Biasanya, tidak lebih dari 1-2% dari modal Kamu ditempatkan dalam satu trading.

Menggunakan Stop Loss dan Take Profit

  • Stop Loss: Ini adalah pesanan untuk menjual saham secara otomatis ketika harga turun mencapai tingkat tertentu yang Kamu tentukan. Ini melindungi Kamu dari kerugian besar.
  • Take Profit: Ini adalah pesanan untuk menjual saham secara otomatis ketika harga naik mencapai tingkat tertentu yang Kamu tentukan. Ini membantu Kamu mengunci keuntungan.

Sumber Daya dan Alat Bantu Trading Saham

Untuk memuluskan jalan Kamu saat trading saham, Kamu dapat memanfaatkan berbagai alat bantu, sumber daya, dan tools berikut ini:

  • Website Trading: Ini adalah situs web yang disediakan oleh broker atau bursa saham yang memungkinkan Kamu untuk melakukan trading saham secara online. Di sini, Kamu dapat memantau harga saham, mengeksekusi order, dan mendapatkan berita serta analisis pasar.
  • Platform Trading: Ini adalah perangkat lunak yang biasanya dapat diunduh dan diinstal di komputer Kamu. Platform trading menyediakan antarmuka yang lebih kuat dan canggih untuk trading saham, serta alat analisis yang lebih lengkap.
  • Aplikasi Mobile Trading: Ini adalah perangkat lunak yang dapat diunduh ke perangkat seluler Kamu, seperti smartphone atau tablet, yang memungkinkan Kamu untuk trading saham secara mobile. Aplikasi trading seluler ini memberi Kamu kemampuan untuk memantau dan melakukan trading di mana saja dan kapan saja, memberikan fleksibilitas yang besar.
  • Sumber Belajar Tambahan: Ini mencakup buku, kursus online, webinar, dan sumber-sumber edukasi lainnya yang dirancang untuk membantu Kamu memahami trading saham lebih baik. Ini membantu Kamu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, terutama jika Kamu seorang pemula.

Sumber daya dan alat bantu ini adalah komponen penting dalam trading saham yang efektif. Mereka membantu Kamu mengakses informasi pasar, mengelola trading Kamu, dan terus mengembangkan pemahaman Kamu tentang investasi saham.

Berapa Modal Trading Saham yang Ideal untuk Pemula

Semakin kecil modal awal trading saham, semakin aman bagi trader pemula. Di Indonesia, broker atau perusahaan sekuritas memungkinkan investor untuk berinvestasi di bursa saham dengan modal kecil mulai dari Rp100 ribu. Untuk trader pemula, modal trading saham yang ideal sebaiknya tidak lebih dari Rp1 juta.

Tips Trading Saham Terbaik bagi Pemula

Trading saham adalah kegiatan yang menarik dan potensial menguntungkan, tetapi juga melibatkan risiko yang signifikan. Bagi pemula, ada beberapa tips trading saham terbaik bagi pemula:

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Sebelum mulai trading, luangkan waktu untuk memahami konsep dasar saham, analisis pasar, dan strategi trading. Ini termasuk analisis fundamental dan teknikal saham.
  2. Rencana Trading yang Jelas: Buat rencana trading yang mencakup tujuan keuangan, strategi, dan aturan manajemen risiko. Rencana ini akan membantu Kamu tetap berfokus dan disiplin selama bertrading.
  3. Diversifikasi Portofolio: Jangan menginvestasikan seluruh modal Kamu dalam satu saham atau sektor. Diversifikasi portofolio Kamu dengan berbagai saham untuk mengurangi risiko.
  4. Manajemen Risiko: Gunakan stop loss dan take profit untuk melindungi modal Kamu. Jangan mengambil risiko yang melebihi toleransi Kamu.
  5. Emosi dan Psikologi: Tetap tenang dan rasional selama trading. Emosi seperti keserakahan dan ketakutan dapat mengganggu pengambilan keputusan yang bijak.
  6. Belajar dari Pengalaman: Trading adalah pembelajaran berkelanjutan. Analisis setiap trading, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, untuk memahami pelajaran yang dapat diambil.
  7. Kontrol Biaya: Pertimbangkan biaya transaksi dan pajak saat trading. Biaya ini dapat mempengaruhi hasil akhir Kamu.
  8. Patience and Discipline: Kesabaran dan disiplin adalah kunci. Tidak semua trading akan menghasilkan keuntungan, dan hasil positif bisa memerlukan waktu.
  9. Sumber Daya dan Dukungan: Manfaatkan sumber daya online, platform trading, dan sumber belajar tambahan. Juga, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang penasihat keuangan jika diperlukan.
  10. Mulai dengan Modal yang Kamu Mampu Kehilangan: Jangan pernah menginvestasikan uang yang Kamu tidak mampu kehilangan. Trading saham memiliki risiko, dan kerugian bisa terjadi.

Keuntungan dan Risiko Trading Saham

Apa sih yang diharapkan dari aktivitas trading saham? Tentu saja profit. Nah, profit dari trading saham adalah capital gain. Apa itu? Singkatnya, capital gain terjadi ketika harga jual saham lebih tinggi dari harga beli. Trader benar-benar fokus pada keuntungan ini. Tak jarang, mereka berpacu dengan waktu untuk memaksimalkan capital gain.

Lalu, apa risiko melakukan trading saham? Yang paling umum yaitu capital loss. Apa itu capital loss. Jadi, capital loss adalah kebalikan dari capital gain, di mana terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga beli. Selain itu, risiko lainnya yang memungkinkan terjadi yaitu risiko likuidasi. Ini terjadi ketika perusahaan mengalami kebangkrutan. Itulah pentingnya tetap memilih perusahaan yang bagus secara fundamental.

Prinsip dalam Trading Saham

Kamu harus memahami prinsip dalam trading saham. Dengan begitu, kamu bisa menerapkannya dengan benar. Apa sih prinsip dan konsep trading saham? Jadi, prisip seorang trader dalam trading saham adalah buy dan sell dalam waktu relatif singkat. Nah, trader biasanya lebih berfokus pada analisis teknikal saham untuk menentukan kapan buy dan sell. Namun, tak jarang pula juga menggunakan analisis fundamental saham sebagai suplemen transaksi.

Strategi Umum dalam Trading Saham

Ada beberapa strategi dalam melakukan trading saham yang perlu kamu pahami. Khusus bagi pemula, strategi umum ini sangat baik jika kamu terapkan. Nah, berikut ada lima strategi umum dalam trading saham.

#1. Buat Perencanaan dengan Baik

Agar klise sih kalau menyebutkan buat perencanaan yang baik. Tapi itu bener, loh! Tanpa perencanaan, kamu mau melangkah ke mana? Jadi, kamu harus membuat trading plan sendiri. Misalnya, kamu mau melakukan trading saham harian atau mingguan. Kemudian, berapa batas profit yang kamu tentukan, begitu juga dengan batas kerugian. Perusahaan seperti apa yang menjadi incaran kamu. Berapa modal yang kamu gunakan untuk trading saham. Kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Semua pertanyaan ini sudah semestinya bisa kamu jawab.

#2. Persiapakan Manajemen Emosi/Psikologi

Banyak trader yang siap dengan profit, tapi sedikit sekali yang siap dengan risiko. Kebanyakan pemula berguguran ketika merasakan kerugian dalam trading saham. Kenapa? Itu karena mereka tidak mempersiapkan manajemen emosi. Solusinya, kamu bisa membuat batasan kerugian yang sekiranya tidak membuat kamu stres. Begitu pun dengan batasan keuntungan, jangan serakah. Kestabilan emosi sangat penting dalam bermain saham, tapi sering kali diabaikan. Inilah poin yang penting kamu perhatikan.

#3. Ciptakan Aturan Sendiri untuk Membentuk Kedisiplinan

Dalam melakukan trading saham, ada baiknya kamu membuat suatu aturan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menjaga perencanaan yang telah kamu buat sebelumnya. Sekaligus membentuk ketertiban dan kedisiplinan dalam trading. Kenapa ini penting? Ya, tidak jarang trader yang tidak jelas dalam melakukan trading. Ini karena mereka tidak punya aturan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.

Sebagai contoh, kamu membuat aturan untuk menjual saham hanya ketika kenaikan sudah mencapai 4%. Di bawah itu, kamu akan tetap hold. Kemudian, kamu juga bisa menentukan batas penuruan harga saham. Seperti ketika harga saham sudah turun 4%, maka harus segera dijual. Kamu bisa menciptakan aturan lainnya yang penting bagi kamu. Kamu juga bisa membuat batas toleransi terhadap aturan tersebut agar aturan tidak terlalu kaku.

#4. Atur Manajemen Keuangan

Kamu disarankan untuk mengatur manajemen keuangan dalam melakukan trading saham. Tujuannya, agar kamu bisa membatasi tingkat risiko. Sebagai contoh, kamu punya modal Rp 50 juta. Jika kamu menggunakan 100% modal kamu untuk trading saham, maka ketika harga saham turun, kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, psikologis kamu bisa saja terganggu. Pikiran jadi tidak jernih dan berdampak pada pengambilan keputusan yang tidak matang.

Nah, trader profesional umumnya memakai 10% – 20% dari modal yang dimiliki untuk trading saham. Untuk pemula, kamu bisa menggunakan maksimal 10% dari dana kamu untuk trading saham. Jadi, ketika terjadi penurunan harga saham, psikologis kamu tidak begitu terganggu. Ya, karena kamu masih memiliki banyak amunisi (baca: dana tunai).

#5. Persiapkan Segala Kemungkinan Buruk

Di bursa saham, ketidakpastian adalah keniscayaan. Meskipun kamu sudah membuat perencanaan baik, tetap saja kamu perlu mempersiapkan segala kemungkinan. Terutama kemungkinan buruk. Sebagai contoh, jika metode yang kamu buat tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di bursa, jangan ragu untuk mengubahnya. Jika terjadi penurunan harga saham yang melebihi perkiraan kamu, jangan segan untuk cut loss. Setelah itu, kamu bisa membuat rencana baru. Intinya, kamu harus mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di bursa saham.

Teknik Trading Saham Paling Populer

Teknik Trading Saham

Inilah salah satu materi belajar trading saham yang penting kamu pahami dengan baik. Teknik trading saham ini penting kamu kuasai. Tujuannya, agar kamu bisa memilih teknik seperti apa yang sesuai dengan karakter kamu. Nah, secara umum ada tiga teknik trading saham. Berikut penjelasannya.

#1. Teknik Scalping

Apa itu teknik scalping pada trading saham? Singkatnya begini, teknik scalping adalah kegiatan trading yang dilakukan jangka pendek. Biasanya, dengan memakai time frame harian dan maksimal mingguan. Bagi investor ritel, teknik ini sangat populer dan relatif sering menjadi andalan. Nah, trader yang memakai teknik scalping biasanya mengincar keuntungan 4% sampai 5% dari kenaikan harga saham. Setelah mencapai target keuntungan, trader akan menjual saham tersebut.

Berikut contoh cara menggunakan teknik scalping dalam trading. Pertama, kamu bisa memilih saham perusahaan yang tergolong Blue Chip. Kenapa? Karena saham Blue Chip lebih mudah dalam mengontrol tingkat volatilitas dan fluktuasi harga saham. Kemudian, penggunaan modal maksimal 20% untuk membeli saham satu (1) emiten. Batasi penurunan harga saham maksimal 3 sampai 4% dari nilai entry (harga saat masuk/beli saham). Pastikan kamu membeli saham ketika harga saham berada di tengah ke bawah, bukan di atas.

#2. Teknik Swing Trading

Inilah teknik trading saham selanjutnya, yaitu swing trading. Apa sih maksudnya? Swing trading adalah kegiatan trading yang dilakukan pada saat saham berada pada posisi sideways. Nah, trader yang memakai teknik ini biasanya melakukan trading pada jangka waktu menengah. Umumnya hitungan mingguan. Teknik ini lebih berfokus pada strategi average down. Jadi, ketika harga turun, trader tidak melakuan cut loss. Melainkan membeli kembali di harga penurunan tersebut. Dengan demikian, harga saham menjadi harga rata-rata.

Berikut contoh cara menggunakan teknik swing trading. Pertama, pastikan kamu memilih perusahaan yang bagus secara fundamental. Seperti memiliki kinerja keuangan yang baik, prospek bisnis yang potensial, dan sebagainya. Proses pembelian saham dilakukan secara bertahap. Bisa menggunakan konsep 10, 20, 30, 40. Maksudnya, untuk pembelian saham satu emiten, kamu beli dengan 10% dari modal kamu. Jika harga turun sekian persen (sesuai preferensi), kamu beli lagi saham tersebut dengan 20% dari modal kamu. Berikut lebih jelasnya.

Kamu punya modal Rp 50 juta. Hаrgа saham suatu emiten saat ini Rр 500. Tahap pertama, kamu beli dengan menggunakan 10% dari modal kamu yaitu Rp 5 juta. Tahap kedua, harga saham turun menjadi Rp 450 dan kamu beli lagi dengan 20% dari modal awal kamu yaitu Rp 10 juta. Harga saham turun menjadi Rp 400. Kamu beli lagi dengan 30% dari modal kamu yaitu Rp 15 juta. Ketika harga saham turun lagi menjadi Rp 350. Kamu beli lagi dengan sisa modal kamu yaitu Rp 20 juta.

#3. Teknik Rally

Inilah teknik trading saham yang ketiga. Ya, teknik rally adalah suatu kegiatan trading yang dilakukan dalam jangka waktu bulanan. Trader yang memakai teknik ini cenderung sabar dalam meraih profit maksimal. Biasanya, mereka akan menunggu ketika harga saham benar-benar di bawah (diskon). Kemudian membelinya. Dalam melakukan analisis teknikal, time frame yang dipakai yaitu monthly. Mereka akan mencari titik harga terendah dalam 3 tahun atau 5 tahun terakhir.

Sebagai contoh, kamu ingin membeli saham Bank BCA (BBCA), atau Bank BRI (BBRI), atau Telkomsel (TLKM). Nah, kamu bisa membuka chart saham perusahaan tersebut dan melihat posisi harganya sekarang. Setelah itu, kamu tarik atau lihat pergerakan harga saham dalam 3 sampai 5 tahun terakhir. Lalu, kamu cari harga saham terendah terletak di bulan dan tahun berapa.

Ketika pada suatu waktu harga saham mencapai titik terendah. Kamu bisa masuk untuk membeli saham di harga tersebut. Kemudian bersabar dan menunggu harga saham naik. Ingat, kamu wajib membeli perusahaan dengan fundamental yang bagus.

Simpulan

Well, itu informasi tentang materi belajar trading saham untuk pemula. Pada dasarnya, trading saham bisa dan sering dipakai sebagai salah satu cara bermain saham. Tidak sedikit trader yang berhasil meraup pundi-pundi rupiah dari aktivitas trading. Meskipun begitu, tidak jarang pula mereka merasakan kerugian.

Bagi pemula, kamu harus bisa membiasakan diri untuk melihat penurunan harga saham. Bahkan, kamu juga harus siap untuk cut loss, menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli.

Belajarlah merasakan kegagalan dan kerugian karena merakasan keutungan tak dipelajari. Melainkan, hanya butuh dinikmati. Yang terpenting, kamu harus paham seperti apa karakter kamu, khususnya dalam menghadapi risiko saham.

Dengan demikian, kamu bisa menyesuaikan seperti apa cara kamu melakukan trading saham. Satu hal lagi, pastikan kamu tidak terlalu berambisi untuk secepat mungkin meraup keuntungan besar.

Akhirnya, cara trading saham yang baik yaitu dengan memahami bahwa ini merupakan perjalanan panjang dan memerlukan komitmen untuk terus belajar dan berkembang. Dengan memahami risiko, memiliki trading plan yang terukur, dan menjalankan trading dengan bijaksana, kamu dapat mencapai kesuksesan dalam trading saham.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com