EDUSAHAM.COM — Siapa sih yang gak mau mendapatkan profit maksimal dari transaksi saham? Nah, salah satu cara yang bisa kamu lakukan yaitu dengan trading saham. Sebenarnya, apa sih trading saham itu? Lalu, apa saja keuntungan dan risiko melakukan trading saham? Bagaimana teknik dan strategi trading yang aman dan menguntungkan? Bagaimana pula tips melakukan trading untuk pemula? Well, semua pertanyaan itu akan kami bahas secara lengkap di artikel ini. Yuk, mari simak materi belajar trading saham berikut ini.
Contents
Apa Itu Trading Saham
Secara umum, trading saham adalah suatu aktivitas perdagangan saham yang dilakukan dengan frekuensi tinggi dan dalam jangka pendek. Umumnya, trading saham dilakukan dalam intraday. Trader adalah sebutan bagi orang yang melakukan trading saham. Dalam melakukan trading, seorang trader “mencuri” keuntungan dari perubahan harga saham. Ya, singkatnya membeli di harga low, dan menjual di harga high. Seorang trader biasanya telah menentukan berapa tingkat keuntungan dan kerugian yang ditargetkan. Sampai di sini sudah paham kan tentang pengertian trading saham?
Keuntungan dan Risiko Trading Saham
Apa sih yang diharapkan dari aktivitas trading saham? Tentu saja profit. Nah, profit dari trading saham adalah capital gain. Apa itu? Singkatnya, capital gain terjadi ketika harga jual saham lebih tinggi dari harga beli. Trader benar-benar fokus pada keuntungan ini. Tak jarang, mereka berpacu dengan waktu untuk memaksimalkan capital gain.
Lalu, apa risiko melakukan trading saham? Yang paling umum yaitu capital loss. Apa itu capital loss. Jadi, capital loss adalah kebalikan dari capital gain, di mana terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga beli. Selain itu, risiko lainnya yang memungkinkan terjadi yaitu risiko likuidasi. Ini terjadi ketika perusahaan mengalami kebangkrutan. Itulah pentingnya tetap memilih perusahaan yang bagus secara fundamental.
Prinsip dalam Trading Saham
Kamu harus memahami prinsip dalam trading saham. Dengan begitu, kamu bisa menerapkannya dengan benar. Apa sih prinsip dan konsep trading saham? Jadi, prisip seorang trader dalam trading saham adalah buy dan sell dalam waktu relatif singkat. Nah, trader biasanya lebih berfokus pada analisis teknikal saham untuk menentukan kapan buy dan sell. Namun, tak jarang pula juga menggunakan analisis fundamental saham sebagai suplemen transaksi.
Strategi Umum dalam Trading Saham
Ada beberapa strategi dalam melakukan trading saham yang perlu kamu pahami. Khusus bagi pemula, strategi umum ini sangat baik jika kamu terapkan. Nah, berikut ada lima strategi umum dalam trading saham.
#1. Buat Perencanaan dengan Baik
Agar klise sih kalau menyebutkan buat perencanaan yang baik. Tapi itu bener, loh! Tanpa perencanaan, kamu mau melangkah ke mana? Jadi, kamu harus membuat trading plan sendiri. Misalnya, kamu mau melakukan trading saham harian atau mingguan. Kemudian, berapa batas profit yang kamu tentukan, begitu juga dengan batas kerugian. Perusahaan seperti apa yang menjadi incaran kamu. Berapa modal yang kamu gunakan untuk trading saham. Kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Semua pertanyaan ini sudah semestinya bisa kamu jawab.
#2. Persiapakan Manajemen Emosi/Psikologi
Banyak trader yang siap dengan profit, tapi sedikit sekali yang siap dengan risiko. Kebanyakan pemula berguguran ketika merasakan kerugian dalam trading saham. Kenapa? Itu karena mereka tidak mempersiapkan manajemen emosi. Solusinya, kamu bisa membuat batasan kerugian yang sekiranya tidak membuat kamu stres. Begitu pun dengan batasan keuntungan, jangan serakah. Kestabilan emosi sangat penting dalam bermain saham, tapi sering kali diabaikan. Inilah poin yang penting kamu perhatikan.
#3. Ciptakan Aturan Sendiri untuk Membentuk Kedisiplinan
Dalam melakukan trading saham, ada baiknya kamu membuat suatu aturan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menjaga perencanaan yang telah kamu buat sebelumnya. Sekaligus membentuk ketertiban dan kedisiplinan dalam trading. Kenapa ini penting? Ya, tidak jarang trader yang tidak jelas dalam melakukan trading. Ini karena mereka tidak punya aturan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.
Sebagai contoh, kamu membuat aturan untuk menjual saham hanya ketika kenaikan sudah mencapai 4%. Di bawah itu, kamu akan tetap hold. Kemudian, kamu juga bisa menentukan batas penuruan harga saham. Seperti ketika harga saham sudah turun 4%, maka harus segera dijual. Kamu bisa menciptakan aturan lainnya yang penting bagi kamu. Kamu juga bisa membuat batas toleransi terhadap aturan tersebut agar aturan tidak terlalu kaku.
#4. Atur Manajemen Keuangan
Kamu disarankan untuk mengatur manajemen keuangan dalam melakukan trading saham. Tujuannya, agar kamu bisa membatasi tingkat risiko. Sebagai contoh, kamu punya modal Rp 50 juta. Jika kamu menggunakan 100% modal kamu untuk trading saham, maka ketika harga saham turun, kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, psikologis kamu bisa saja terganggu. Pikiran jadi tidak jernih dan berdampak pada pengambilan keputusan yang tidak matang.
Nah, trader profesional umumnya memakai 10% – 20% dari modal yang dimiliki untuk trading saham. Untuk pemula, kamu bisa menggunakan maksimal 10% dari dana kamu untuk trading saham. Jadi, ketika terjadi penurunan harga saham, psikologis kamu tidak begitu terganggu. Ya, karena kamu masih memiliki banyak amunisi (baca: dana tunai).
#5. Persiapkan Segala Kemungkinan Buruk
Di bursa saham, ketidakpastian adalah keniscayaan. Meskipun kamu sudah membuat perencanaan baik, tetap saja kamu perlu mempersiapkan segala kemungkinan. Terutama kemungkinan buruk. Sebagai contoh, jika metode yang kamu buat tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di bursa, jangan ragu untuk mengubahnya. Jika terjadi penurunan harga saham yang melebihi perkiraan kamu, jangan segan untuk cut loss. Setelah itu, kamu bisa membuat rencana baru. Intinya, kamu harus mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di bursa saham.
Teknik Trading Saham
Inilah salah satu materi belajar trading saham yang penting kamu pahami dengan baik. Teknik trading saham ini penting kamu kuasai. Tujuannya, agar kamu bisa memilih teknik seperti apa yang sesuai dengan karakter kamu. Nah, secara umum ada tiga teknik trading saham. Berikut penjelasannya.
#1. Teknik Scalping
Apa itu teknik scalping pada trading saham? Singkatnya begini, teknik scalping adalah kegiatan trading yang dilakukan jangka pendek. Biasanya, dengan memakai time frame harian dan maksimal mingguan. Bagi investor ritel, teknik ini sangat populer dan relatif sering menjadi andalan. Nah, trader yang memakai teknik scalping biasanya mengincar keuntungan 4% sampai 5% dari kenaikan harga saham. Setelah mencapai target keuntungan, trader akan menjual saham tersebut.
Berikut contoh cara menggunakan teknik scalping dalam trading. Pertama, kamu bisa memilih saham perusahaan yang tergolong Blue Chip. Kenapa? Karena saham Blue Chip lebih mudah dalam mengontrol tingkat volatilitas dan fluktuasi harga saham. Kemudian, penggunaan modal maksimal 20% untuk membeli saham satu (1) emiten. Batasi penurunan harga saham maksimal 3 sampai 4% dari nilai entry (harga saat masuk/beli saham). Pastikan kamu membeli saham ketika harga saham berada di tengah ke bawah, bukan di atas.
#2. Teknik Swing Trading
Inilah teknik trading saham selanjutnya, yaitu swing trading. Apa sih maksudnya? Swing trading adalah kegiatan trading yang dilakukan pada saat saham berada pada posisi sideways. Nah, trader yang memakai teknik ini biasanya melakukan trading pada jangka waktu menengah. Umumnya hitungan mingguan. Teknik ini lebih berfokus pada strategi average down. Jadi, ketika harga turun, trader tidak melakuan cut loss. Melainkan membeli kembali di harga penurunan tersebut. Dengan demikian, harga saham menjadi harga rata-rata.
Berikut contoh cara menggunakan teknik swing trading. Pertama, pastikan kamu memilih perusahaan yang bagus secara fundamental. Seperti memiliki kinerja keuangan yang baik, prospek bisnis yang potensial, dan sebagainya. Proses pembelian saham dilakukan secara bertahap. Bisa menggunakan konsep 10, 20, 30, 40. Maksudnya, untuk pembelian saham satu emiten, kamu beli dengan 10% dari modal kamu. Jika harga turun sekian persen (sesuai preferensi), kamu beli lagi saham tersebut dengan 20% dari modal kamu. Berikut lebih jelasnya.
Kamu punya modal Rp 50 juta. Hаrgа saham suatu emiten saat ini Rр 500. Tahap pertama, kamu beli dengan menggunakan 10% dari modal kamu yaitu Rp 5 juta. Tahap kedua, harga saham turun menjadi Rp 450 dan kamu beli lagi dengan 20% dari modal awal kamu yaitu Rp 10 juta. Harga saham turun menjadi Rp 400. Kamu beli lagi dengan 30% dari modal kamu yaitu Rp 15 juta. Ketika harga saham turun lagi menjadi Rp 350. Kamu beli lagi dengan sisa modal kamu yaitu Rp 20 juta.
#3. Teknik Rally
Inilah teknik trading saham yang ketiga. Ya, teknik rally adalah suatu kegiatan trading yang dilakukan dalam jangka waktu bulanan. Trader yang memakai teknik ini cenderung sabar dalam meraih profit maksimal. Biasanya, mereka akan menunggu ketika harga saham benar-benar di bawah (diskon). Kemudian membelinya. Dalam melakukan analisis teknikal, time frame yang dipakai yaitu monthly. Mereka akan mencari titik harga terendah dalam 3 tahun atau 5 tahun terakhir.
Sebagai contoh, kamu ingin membeli saham Bank BCA (BBCA), atau Bank BRI (BBRI), atau Telkomsel (TLKM). Nah, kamu bisa membuka chart saham perusahaan tersebut dan melihat posisi harganya sekarang. Setelah itu, kamu tarik atau lihat pergerakan harga saham dalam 3 sampai 5 tahun terakhir. Lalu, kamu cari harga saham terendah terletak di bulan dan tahun berapa.
Ketika pada suatu waktu harga saham mencapai titik terendah. Kamu bisa masuk untuk membeli saham di harga tersebut. Kemudian bersabar dan menunggu harga saham naik. Ingat, kamu wajib membeli perusahaan dengan fundamental yang bagus.
Simpulan
Well, itu informasi tentang materi belajar trading saham untuk pemula. Pada dasarnya, trading saham bisa dan sering dipakai sebagai salah satu cara bermain saham. Tidak sedikit trader yang berhasil meraup pundi-pundi rupiah dari aktivitas trading. Meskipun begitu, tidak jarang pula mereka merasakan kerugian. Bagi pemula, kamu harus bisa membiasakan diri untuk melihat penurunan harga saham. Bahkan, kamu juga harus siap untuk cut loss, menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli.
Belajarlah merasakan kegagalan dan kerugian karena merakasan keutungan tak dipelajari. Melainkan, hanya butuh dinikmati. Yang terpenting, kamu harus paham seperti apa karakter kamu, khususnya dalam menghadapi risiko saham. Dengan demikian, kamu bisa menyesuaikan seperti apa cara kamu melakukan trading saham. Satu hal lagi, pastikan kamu tidak terlalu berambisi untuk secepat mungkin meraup keuntungan besar. Awali semuanya dengan pelan dan nikmati setiap proses. Semoga bermanfaat.