Catat! Cara Membeli Saham Modal 100 Ribu

EDUSAHAM.COM — Apa bisa beli saham dengan modal kecil? Bisa, kok! Bahkan, hanya dengan modal 100 ribu saja, kamu sudah bisa loh membeli saham-saham perusahaan BUMN! Bagaimana sih cara membeli saham perusahaan milik Pemerintah tersebut? Nah, di sini kamu akan diberikan panduan gratis cara beli saham perusahaan dengan mudah. Oh ya, semuanya bisa dilakukan secara online! Mudah banget, kan?

Baca juga:

Sebelum masuk ke pembahasan cara membeli saham perusahaan, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Apa saja? Mulai dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses jual beli saham. Kemudian, bagaimana cara daftar saham (offline dan online), hingga cara membeli saham dengan modal 100 ribu! Sangat lengkap, bukan? Oleh karena itu, pastikan kamu membaca artikel ini sampai akhir, ya!

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Perdagangan Saham

Struktur Pasar Modal Indonesia
Sumber: TICMI

Mau memahami saham dengan lebih baik? Jika ya, maka kamu harus tahu siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pasar modal, khususnya pada instrumen efek (saham). Nah, gambar di atas merupakan struktur pasar modal di Indonesia. Dari semua pihak yang terdapat pada struktur pasar modal tersebut, kamu hanya perlu mengenal beberapa saja. Siapa saja pihak-pihak yang wajib diketahui dalam pasar saham? Berikut penjelasannya!

#1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Penjelasan sederhananya seperti ini, jadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga tertinggi yang bersifat independen. OJK bertugas melakukan pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, hingga penyidikan. Siapa sih yang diawasi oleh OJK? Ada dua, yaitu (1) Lembaga Keuangan Bank dan (2) Lembaga Keuangan Non-Bank. Nah, salah satu Lembaga Keuangan Non-Bank di Indonesia adalah pasar modal.

Di dalam pasar modal, ada yang dikenal dengan istilah Self Regulatory Organization (SRO). Apa itu SRO? Jadi, SRO adalah organisasi atau lembaga yang memiliki kewenangan tertentu. Biasanya, SRO berfokus pada penerapan aturan, yang kemudian disebut juga sebagai regulator. Di industri pasar modal Indonesia, yang menjadi SRO yaitu: (1) PT Bursa Efek Indonesia (BEI), (2) PT Kliring Penjain Efek Indonesia (KPEI), dan (3) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

#2. Bursa Efek Indonesia (BEI)

Apa saja tugas pokok BEI? Pertama, menyelenggarakan perdagangan efek (secara teratur, wajar, dan efisien). Kedua, menyediakan sarana pendukung dan mengawasi aktivitas anggota Bursa Efek. Ketiga, menyusun anggaran tahunan dan pemakaian laba, serta melaporkannya kepada OJK.

#3. Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI)

Tugas pokok KPEI yaitu melaksanakan kegiatan kliring dan penjaminan transaksi bursa efek (secara teratur, wajar, dan efisien). Kemudian, KPEI juga menjamin semua proses penyerahan saham dan uang.

#4. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Nah, KSEI bertugas menyediakan jasa kustodian sentral beserta penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien. Kemudian, KSEI juga bertugas mengamankan pemindahtanganan Efek dari suatu pihak ke pihak lainnya.

#5. Perusahaan Efek

Jika kamu ingin tahu cara membeli saham perusahaan, maka kamu harus mengenal apa itu perusahaan efek. Ada dua perusahaan efek yang terdapat di pasar modal Indonesia: (1) Perusahaan Sekuritas dan (2) Manajer Investasi. Nah, dalam proses transaksi dan perdagangan saham, kamu cukup memahami perusahaan sekuritas.

Baca juga:

Jadi, perusahaan sekuritas merupakan pihak yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE), dan kegiatan lainnya yang telah ditetapkan oleh Pengawas Pasar Modal.

  1. Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer), secara umum bertugas melakukan transaksi jual beli efek baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan pihak lainnya. Efek yang diperjualbelikan yaitu saham dan obligasi yang ditransaksikan di bursa efek atau di luar bursa efek (transaksi Over the Counter/OTC).
  2. Penjamin Emisi Efek (Underwriter), secara umum bertugas membantu emiten dalam proses penawaran umum saham atau IPO (Initial Public Offering).

Cara Daftar Saham

Sebelum kami menjelaskan cara membeli saham, tentu saja hal pertama yang mesti kamu lakukan yaitu melakukan pendaftaran atau registrasi. Nah, registrasi saham ini bertujuan agar kamu bisa mendapatkan akses masuk sehingga kamu diiznkan untuk melakukan transaksi jual beli saham.

Registrasi saham hanya dapat dilakukan melalui perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas, disebut juga pialang/broker, merupakan pihak yang menjadi perantara dalam melakukan transaksi jual beli saham. Tidak hanya itu, pihak sekuritas biasanya juga memberikan rekomendasi terhadap saham-saham yang bagus. Dengan kata lain, kamu sebagai nasabahnya, akan sangat diprioritaskan.

Apa sih contoh perusahaan sekuritas? Misalnya, Mirae Asset Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, MNC Sekuritas, Daraneksa, Indo Premier, dan sebagainya. Nah, kamu bisa memilih salah satu perusahaan sekuritas yang sesuai dengan preferensi kamu. Tapi ingat, kamu mesti memilih perusahaan sekuritas resmi, yang sudah mendapatkan izin dari OJK. Lalu, bagaimana cara daftar saham melalui perusahaan sekuritas?

#1. Pembukaan Rekening Efek

Sebelum kamu melakukan transaksi jual beli saham, terlebih dahulu kamu harus memiliki rekening efek, atau disebut juga sebagai Rekening Dana Investor. Bagaimana cara memiliki rekening efek? Ya, kamu harus mendatangi perusahaan efek (sekuritas) untuk melakukan pendaftaraan.

Pendaftaraan dapat dilakukan secara online dan offline. Jika kamu ingin daftar saham offline, maka kamu harus mendatangi kantor perusahaan sekuritas. Sedangkan kalau daftar saham online, kamu bisa melakukan registrasi melalui website perusahaan sekuritas yang kamu pilih.

#2. Lengkapi Persyaratan

Dalam proses pembukaan rekening efek, pihak perusahaan sekuritas nantinya akan meminta sejumlah dokumen kepadamu sebagai persyaratan administrasi. Misalnya, kartu identitas (KTP), NPWP (kalau ada), buku tabungan, kartu keluarga, dan meterai enam ribu. Selain itu, kamu juga akan diminta untuk mengisi form pendaftaran oleh pihak sekuritas. Isi dari form pendaftaraan secara umum berisi tentang informasi pribadi kamu.

#3. Melakukan Deposit Awal

Setelah melengkapi syarat administrasi dan buka rekening efek (RDI), pihak sekuritas akan meminta kamu untuk melakukan setoran atau deposit awal. Setiap perusahaan sekuritas memiliki kebijakan tersendiri terkait jumlah minimal setoran awal (deposit). Bisa 100 ribu, 1 juta, 5 juta, dan seterusnya. Bagi para mahasiswa, atau siapa pun yang tidak memiliki modal besar, kamu bisa memilih perusahaan sekuritas yang membolehkan deposit awal sebesar 100 ribu.

#4. Akses Masuk ke Aplikasi Saham Online

Setelah melakukan deposit awal, kamu akan diberikan akses login (ID dan PIN) untuk masuk ke aplikasi saham online yang dimiliki oleh perusahaan sekuritas tersebut. Setiap perusahaan sekuritas memiliki aplikasi saham tersendiri. Namun, secara umum fungsi aplikasi tersebut tidak jauh berbeda. Nah, kamu tinggal mengunduh aplikasi tersebut. Bisa melalui website perusahaan atau melalui PlayStore atau iStore.

Cara Beli Saham dengan Modal 100 Ribu

Cara Beli Saham

Inilah yang menjadi pertanyaan kamu semua. Bagaimana sih cara membeli saham hanya dengan modal atau uang 100 ribu? Nah, berikut tim edusaham sajikan langkah-langkahnya!

#1. Login

Inilah langkah pertama yang harus kamu lakukan. Ya, silakan kamu masuk ke dalam aplikasi saham online yang sudah kamu download. Oh ya, kami menganggap kamu sudah bisa menggunakan fitur utama dari aplikasi tersebut. Setidaknya menu BUY dan SELL karena berkaitan dengan proses beli dan jual saham.

#2. Proses Membeli Saham Perusahaan

Sudah masuk (login) ke dalam aplikasi saham online? Selanjutnya, kamu tinggal mencari perusahaan yang harga sahamnya sama atau lebih kecil dari Rp1.000,00 per lembar saham. Di bursa efek, kamu tidak bisa membeli saham per lembar, kamu harus membeli per lot. 1 lot = 100 lembar saham. Jadi, jika harga saham suatu perusahaan Rp1.000,00 per lembar, maka 1 lot-nya senilai Rp100.000,00

Sebagai contoh, pada 1 April 2020, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode saham: WSKT) memiliki harga Rp480,00 per lembar, atau setara dengan Rp48.000,00 per lot. Dengan demikian, jika kamu memiliki modal 100 ribu, maka kamu bisa mendapatkan saham WSKT maksimal sebanyak 2 lot.

Bagaimana teknis cara membeli saham WSKT? Pertama, silakan cari menu BUY di dalam aplikasi saham online tersebut. Nah, kamu isikan kode saham perusahaan (misalnya: WSKT) dan tulis berapa lot saham yang akan kamu beli. Kemudian, klik ok atau confirm.

#3. Proses Menjual Saham Perusahaan

Tidak jauh berbeda dengan proses cara membeli saham. Untuk menjual saham, kamu tinggal mencari menu SELL. Perlu diingat, kamu hanya bisa menjual saham yang kamu miliki (baca: yang sudah kamu beli sebelumnya). Misalnya, kamu membeli saham WSKT, maka kamu tidak bisa menjual saham bank BCA Kode: BBCA).

Baca juga: Cara Beli Saham BCA, BRI, Telkomsel, dan Unilever.

Oh ya, kamu bisa loh mendapatkan keuntungan dari menjual saham, yaitu berupa capital gain. Jadi, capital gain terjadi jika kamu menjual saham di harga yang lebih tinggi dari harga beli. Misalnya, kamu membeli saham WSKT sebanyat 2 lot di harga Rp480,00 per lembar.

Kemudian, kamu menjual saham tersebut di harga Rp700,00 per lembar. Dengan demikian, terjadi selisih plus atau capital gain sebesar Rp220,00 (Rp700,00 – Rp480,00). Jika dihitung, maka total keuntungan yang kamu dapatkan sebesar 2 lot x Rp220,00 = Rp44.000,00.

Simpulan

Dari penjelasan di atas, ternyata dengan modal 100 ribu, kamu sudah bisa membeli saham suatu perusahaan. Bahkan, perusahaan milik pemerintah (BUMN) pun bisa kamu beli. Namun, tentu saja dengan kuantitas yang tidak banyak. Seperti contoh kasus cara membeli saham WSKT. Ya, di mana dengan uang 100 ribu, kamu hanya bisa memiliki saham WSKT sebanyak 2 lot (200 lembar saham).

Jika kamu ingin mendapatkan keuntungan (capital gain) yang lebih besar, tentu saja kamu harus meningkatkan modal saham kamu. Sebagai contoh, kamu memiliki modal 10 juta, maka kamu bisa membeli saham WSKT sebanyak 208 lot di harga Rp480. Berapa keuntungan yang bisa kamu peroleh jika harga saham WSKT naik menjadi Rp700? Ya, kamu bisa mendapatkan capital gain sebesar Rp200,00, atau total keuntungan kamu sebesar Rp4.160.000 (208 lot x Rp200).

Oh ya, masih banyak loh perusahaan di bursa efek yang memiliki harga Rp1.000,00 per lembar. Apakah saham yang harganya di bawah Rp1.000,00 per lembar bisa dikatakan murah? Eitss, belum tentu. Untuk menentukan apakah suatu saham berharga murah atau mahal, kamu harus paham apa itu saham undervalued dan saham overvalued.

Well, itulah penjelasan mengenai cara membeli sahan dengan modal 100 ribu. Semoga pembahasan ini bisa memberi keyakinan kepadamu bahwa dengan uang 100 ribu, kamu sudah bisa membeli saham perusahaan. Satu hal lagi, meskipun kepemilikan saham kamu di suatu perusahaan berjumlah kecil, kamu tetap kok dianggap sah sebagai pemilik perusahaan tersebut. Keren, kan? Tunggu apalagi, bersegeralah untuk membeli saham!

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com