Investasi Saham: Cara Paling Tepat Menjadi Kaya

EDUSAHAM.COM — Banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Akan tetapi, tidak semuanya menawarkan keuntungan menarik. Ya, salah satu instrumen yang bisa membuat kamu memperoleh laba signifikan adalah investasi saham. Apa itu saham? Jadi, saham adalah salah satu produk investasi yang ada di pasar modal Indonesia. Saham dianggap paling mampu membahagiakan investor. Kenapa? Karena saham menawarkan segudang keuntungan yang mantap. Meskipun begitu, saham juga punya risiko yang tidak bisa dikatakan kecil. Itu setimpal dengan profit yang terkandung di dalamnya.

Setiap produk investasi pasti mengandung risiko, termasuk investasi saham. Instrumen yang high risk biasanya juga memberikan high return. Kamu tidak perlu khawatir. Investasi saham dijamin aman dan legal. Jadi, produk ini sangat jelas dan sudah banyak investor yang terlebih dahulu terjun. Tidak sedikit pula yang berhasil dan sukses tajir melintir. Nah, jika kamu tertarik dengan saham, berikut tim edusaham berikan materi saham lengkap. Baca sampai akhir, ya!

Definisi Saham

Investasi Saham

Singkatnya, pengertian saham adalah surat berharga tanda penyertaan modal terhadap suatu perusahaan. Apabila kamu punya saham perusahaan, itu artinya kamu menjadi bagian dari pemilik perusahaan. Keren, ya? Perusahaan yang sahamnya ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan go public. Jika kamu ingin investasi saham di perusahaan go public, kamu mesti daftar dulu di perusahaan sekuritas. Caranya bisa kamu baca di sini, ya: Cara Daftar dan Beli Saham di Sekuritas

Keuntungan dan Risiko Investasi Saham

Apa yang diharapkan investor dari aktivitas investasi saham? Profit, pastinya. Nah, keuntungan dari investasi saham adalah capital gain dan dividen. Secara singkat, capital gain adalah keuntungan yang terjadi ketika harga jual saham lebih tinggi dari harga beli. Ini bisa kamu dapatkan ketika kamu sudah menjual saham kamu. Pada umumnya, investor lebih berfokus pada dividen daripada capital gain. Apa itu? Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang kemudian dibagian ke investor. Persentase dividen biasanya telah ditentukan. Misalnya, 25% dari laba perusahaan dibagikan untuk dividen, dan seterusnya.

Berbeda dengan trader, orang yang melakukan trading saham. Trader biasanya lebih berfokus pada capital gain. Aktivitas trading pun umumnya dilakukan jangka pendek. Sedangkan investasi saham dilakukan untuk jangka panjang. Kamu pernah dengar Warrant Buffet? Ya, dia adalah salah satu bapak investor dunia yang sukses dalam saham. Bahkan, Buffet merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Itu diraih karena investasi saham. Mantul, kan? Mau seperti Buffet? Kamu bisa baca artikel ini: 11 Tips Investasi Saham ala Buffet

Lalu, apa risiko melakukan investasi saham? Secara umum ada dua risiko dalam saham yaitu capital loss dan risiko likuidasi. Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga beli. Sedangkan risiko likuidasi terjadi ketika perusahaan mengalami kebangkrutan. Di siniah pentingnya kamu memahami analisis fundamental saham. Tujuannya, agar kamu bisa memilih mana perusahaan yang sehat dan mana yang sakit. Selain itu, kamu juga perlu memahami analisis teknikal saham. Tujuannya, agar kamu tahu kapan waktu terbaik untuk beli dan jual saham.

Prinsip dalam Investasi Saham

Perbedaan sederhana antara investasi saham dengan trading saham adalah jangka waktu. Ya, trading saham umum dilakukan dalam jangka pedek. Sedangkan investasi saham dilakukan dalam jangka panjang. Pengertian investasi saham adalah suatu proses menanamkan modal terhadap perusahaan dalam bentuk efek (saham). Kemudian, itu dilakukan untuk prospek jangka panjang, dengan harapan bisa memperoleh expected return berupa dividen.

Untuk mendapatkan capital gain, kamu terlebih dahulu harus menjual saham kamu. Ketika kamu menjual saham, tentu saja kamu gak bisa lagi dapat dividen dari perusahaan tersebut. Itulah kenapa fokus laba dari investasi saham adalah dividen. Oh ya, kamu bisa saja gak dapat dividen lho! Itu terjadi ketika kamu salah memilih perusahaan. Ya, hanya perusahaan yang profitable yang mampu membagikan dividen. Jadi, jangan asal pilih perusahaan, ya!

Tips Investasi Saham untuk Pemula

Ada beberapa strategi dan tips dalam melakukan investasi saham. Khusus bagi pemula, tips ini sangat baik jika kamu terapkan. Ya, itu semua agar kamu bisa mendapatkan keuntungan maksimal. Berikut tips investasi saham untuk pemula.

#1. Kuasai Semua tetang Saham

Kedengarannya klise, ya? Tapi begitulah adanya. Sebaiknya, kamu memang harus mempelajari dengan matang apa itu saham. Mulai dari pengertian saham, jenis-jenis saham, keuntungan dan risikonya, mekanisme perdagangan, dan sebagainya. Untuk memahami saham lebih lanjut, kamu bisa cari artikel tentang saham di blog edusaham ini. Banyak sekali materi saham yang telah kita bahas. Nah, bicara tentang saham, maka kita juga bicara tentang pasar modal. Nah, kami menyarankan kamu untuk memahami bagaimana pasar modal Indonesia. Coba deh kamu baca di sini: Materi Lengkap Pasar Modal.

#2. Buat Rencana Jangka Pendek dan Panjang

Hasil terbaik berasal dari perencanaan yang baik. Kamu juga tahu itu, kan? Nah, apa saja yang perlu kamu rencanakan dalam investasi saham? Pertama, buat rencana seberapa besar alokasi dana untuk saham. Ini penting kamu cermati. Perlu dicatat, uang untuk saham sebaiknya adalah uang tidur. Artinya, uang tersebut memang tidak kamu pakai buat kebutuhan sehari-hari. Kami tidak menyarankan kalau kamu pakai “uang dapur” untuk saham. Apalagi uang dari pinjaman (utang). Kemudian, buat rencana seberapa lama kamu akan berinvestasi saham? Perusahaan seperti apa yang akan kamu pilih? Begitu seterusnya. Intinya, pastikan kamu memiliki target jangka pendek dan jangka panjang.

#3. Main di Saham Blue Chip

Inilah tips investasi saham selanjutnya. Bagi pemula, kamu disarankan untuk bermain pada saham Blue Chip saja terlebih dahulu. Saham perusahaan Blue Chip terkenal dengan fundamental yang bagus. Perusahaan ini biasanya sudah memiliki brand yang bagus. Kinerja keuangannya pun termasuk paling bagus. Dengan memiliki saham Blue Chip, maka risiko saham relatif menjadi lebih kecil. Agak mustahil perusahaan ini mengalami kebangkrutan. Justru, pertumbuhan laba saham Blue Chip terbilang konsisten dan cenderung meningkat. So, untuk mengawali karier di saham, pilih saham Blue Chip saja, ya.

#4. Hindari Saham dengan Market Cap Kecil

Kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah cerminan nilai/harga keseluruhan saham suatu perusahaan. Kalau kamu mau menguasai keseluruhan perusahaan tersebut, kamu harus bayar seharga nilai market cap perusahaan. Kenapa harus menghindari saham dengan kapitalisasi pasar kecil? Ya, harga saham perusahaan dengan market cap kecil cenderung sangat fluktuatif. Tingkat volatilitasnya cukup tinggi. Itu memungkinkan harga saham naik turun begitu cepat. Akan tetapi, kalau mau mencoba shock therapy, that’s fine.

#5. Pilih Perusahaan Terbaik Versi Kamu

Dalam investasi saham, setiap investor berhak menentukan perusahaan terbaik versi masing-masing. Namun, tentu saja kamu harus memiliki indikator atau landasan yang kuat. Bukan asal tebak-tebakan semata. Misalnya, perusahaan terbaik versi kamu adalah perusahaan yang punya jaringan distribusi yang besar. Bisa juga perusahaan dengan laba yang besar. Begitu seterusnya. Jadi, indikatornya jelas. Coba deh kamu lihat apa produk sehari-hari yang kamu pakai. Kamu cek, siapa perusahaan yang menciptakan produk tersebut. Itu juga bisa menjadi indikator dalam memilih perusahaan terbaik versi kamu.

#6. Pakai Konsep Value Investing

Apa itu value investing? Singkatnya, konsep ini digunakan untuk melihat perusahaan mana yang nilainya saat ini sedang diskon. Dengan kata lain, nilai perusahaan saat ini belum mencerminkan nilai yang sebenarnya. Perusahaan ini disebut juga sebagai saham undervalue. Perusahaan jenis ini secara fundamental bagus dan harganya saat ini terbilang murah. Nah, value investor sangat senang memburu perusahaan jenis ini. Lalu, bagaimana cara mencari saham perusahaan yang undervalue? Coba deh kamu baca di sini: Saham Undervalue

Saham jenis ini sangat tepat jika dikoleksi dalam jangka panjang. Namun, ada beberapa syarat. Pertama, nilai price earnings ratio/PER perusahaan tergolong kecil pada sektor industrinya. Kedua, rasio utang (debt to equity ratio/DER) kecil dari 1 (< 1). Kemudian, pertumbuhan laba perusahaan paling minimal 7% dalam 10 tahun terakhir. Nilai dividend yield juga paling minimal 5%. Kemudian, harga saham emiten harus lebih kecil dari nilai wajarnya.

#7. Pakai Konsep Growth Investing

Inilah rekomendasi selanjutnya sebagai tips investasi saham untuk pemula. Apa itu growth investing? Secara umum, konsep growth investing cenderung melihat dari nilai pertumbuhan laba suatu emiten. Perusahaan dengan pertumbuhan laba yang konsisten, saham perusahaan tersebut sangat bagus untuk dikoleksi jangka panjang. Apa saja kriteria perusahaan yang termasuk growth investing? Di antaranya yaitu mampu mencetak laba bersih dengan cepat. Kemudian, pertumbuhan laba bersih lebih besar dari kompetitornya. Berapa nilai pertumbuhan laba yang ideal? Setidaknya, 5% untuk perusahaan besar. 7% untuk perusahaan menengah. 12% untuk perusahaan kecil. Ini tidak mutlak, tapi bisa dijadikan patokan.

#8. Pakai Konsep Income Investing

Inilah tips investasi saham untuk pemula selanjutnya. Apa itu income investing? Jadi, konsep ini lebih mengarah pada perusahaan yang mampu memberikan fixed income kepada investor. Pendapatan tetap dari saham yaitu berupa dividen. Inilah yang diharapkan oleh investor jangka panjang. Perusahaan yang mampu memberikan dividen besar akan menjadi perusahaan idaman investor. Perusahaan yang memberikan dividen besar pasti perusahaan dengan laba yang juga besar. Bagaimana cara melihat perusahaan yang konsisten membagikan dividen? Kamu bisa lihat di ringkasan kinerja perusahaan tercatat. Kamu cek, setidaknya pembayaran dividen dalam periode lima tahun terakhir.

Cara Beli Saham Perusahaan Kelas Dunia

Kamu pasti kenal dengan perusahaan seperti Walmart (WMT), Telsa (TSL), AXA (CS), Facebook (FB), Microsoft (MSFT), Zoom Video (ZM), McDonald’s (MCD), dan sebagainya. Nah, investasi di perusahaan kelas dunia (internasional) jauh lebih aman dan menguntungkan daripada beli perusahaan lokal, apalagi untuk jangka panjang. Kenapa demikian? Jelas, mereka memiliki level yang berbeda. Untuk bisa beli saham perusahaan internasional, kamu perlu mendaftar di broker internasional, seperti Etoro dan Capital. Pendaftaran full dilakukan secara online, termasuk juga deposit dan penarikan. Semuanya mudah. Namanya juga broker kelas dunia, ya kan.

1. eToro –

  • Berdiri = 2007
  • Kantor Pusat = Cyprus
  • Jenis = Broker Online Internasional
  • Lisensi Internasional = FCA, CySEC, NBRB
  • Instrumen keuangan= Saham, tersedia juga Forex, Crypto, Komoditas, Indeks, dan Mata Uang.
  • Aplikasi = Tersedia di Playstore, butuh VPN
  • Platform Trading = kelas dunia dan user friendly.
  • Mata Uang = USD
  • Pelayanan: Customer Service Online
  • Deposit dan Penarikan = Bisa dengan bank lokal.
  • Biaya= Gratis Biaya Deposit dan Biaya Komisi.
  • Minimal Deposit = USD 200
  • Minimal Penarikan = USD 50

etoro

Klik Di Sini untuk Daftar Etoro, Ya.

Pedoman daftar saham di Etoro, Klik di Sini.

2. Capital.com

  • Berdiri = 2009
  • Kantor Pusat = London, Inggris
  • Jenis = Broker Internasional
  • Lisensi Internasional = FCA, CySEC, NBRB
  • Instrumen keuangan = Saham, ada pula Forex, Reksa Dana, Komoditas, Cryptocurrency, dan Indeks.
  • Aplikasi Trading = Google Playstore, tidak butuh VPN
  • Biaya Transaksi = Rendah
  • Jenis Akun = Demo (untuk latihan) dan Real (untuk trading nyata).
  • Deposit Minimum = 20 Dollar
  • Metode deposit dan penarikan = Kartu Debit, Paypal, MaterCard, Visa, Skrill, dan Netteler

capital

Daftar Capital di Sini

Pedoman daftar saham di Capital, Klik di Sini.

Simpulan

investasi saham

Investasi saham merupakan pilih yang tepat untuk menjadi kaya di masa depan. Banyak investor sukses karena investasi saham. Kamu bisa belajar dari kisah mereka. Di artikel ini, setidaknya kamu dapat gambaran bagaimana konsep investasi saham. Kemudian, apa saja strategi yang bagus diterapkan untuk pemula. Dalam investasi saham, kamu harus cermat memilih perusahaan. Selain itu, kamu juga harus tenang dan sabar dalam menanti keuntungan. Ingat, investasi saham bukan cara cepat jadi kaya, melainkan cara tepat jadi kaya.

Prinsip inilah yang harus kamu tanamkan di dalam benak. Keuntungan selalu diraih melalui proses. Investasi saham adalah proses untuk mengarah ke sana. Jadi, kamu jangan semata-mata ingin investasi hanya karena ingin cepat banyak uang. Itu tidak tepat. Konsep investasi saham adalah jangka panjang. Artinya, itu membutuhkan proses. Semoga kamu bisa paham. Well, itulah yang bisa tim edusaham sajikan. Jika artikel ini bermanfaat, jangan pelit untuk membagikannya, ya.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com