Lengkap! Pengertian Investasi: Jenis, Tujuan, Contoh, dan Tips

EDUSAHAM.COM — Jalan terbaik untuk menjamin kesejahteraan masa depan yaitu dengan investasi. Kamu sudah tahu belum investasi yang cocok untuk kamu? Nah, berikut ini tim edusaham akan menyajikan semua hal tentang materi investasi. Mulai dari pengertian investasi, jenis-jenis investasi, contoh produk dan instrumen investasi. Kemudian, juga fungsi investasi, tujuan investasi, manfaat investasi dan risiko dalam investasi. Tidak lupa pula, kamu juga akan disajikan bagaimana tips investasi untuk pemula.

Apa Itu Investasi?

Pengertian Investasi

Secara umum, pengertian investasi adalah aktivitas menempatkan dana dalam suatu periode tertentu. Dengan harapan, penggunaan dana tersebut dapat menghasilkan keuntungan sehingga meningkatkan nilai investasi (aset). Investasi juga merupakan suatu istilah yang tidak lepas dari keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut menyangkut akumulasi aktiva dengan tujuan mendapatkan laba di masa depan. Tak ayal, investasi juga disebut sebagai proses penanaman modal.

Banyak sekali pandangan dan pengertian investasi menurut para ahli. Namun, definisi investasi secara umum hampir sama, yaitu proses untuk menciptakan nilai tambah pada aset. Menurut Wikipedia, investasi adalah suatu proses untuk mengakumulasi aset dengan harapan memperoleh keuntungan (imbal hasil).

Investor adalah sebutan bagi orang yang melakukan investasi. Dalam praktiknya, investasi cenderung dilakukan dalam jangka waktu panjang, bukan jangka pendek. Itulah kenapa ada yang disebut trader. Fokus trader juga mendapatkan keuntungan, tetapi praktiknya dilakukan dalam jangka waktu pendek.

Jenis atau Sektor Investasi

Sudah paham pengertian investasi? Nah, sekarang, kamu juga harus tahu juga apa saja jenis-jenis sektor investasi. Secara umum, investasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu investasi sektor riil dan sektor keuangan.

#1. Investasi Sektor Riil

Investasi ini dilakukan pada aktiva riil. Maksudnya, investasi yang dilakukan dalam aktiva yang terlihat secara fisik. Apa contohnya? Seperti investasi emas, tanah, properti, logam mulia, dan sebagainya. Lebih luas, investasi sektor rill bisa berupa usaha dagang, jasa, dan seterusnya. Nah, kamu pasti sering kan nongkrong di kedai kopi? Usaha kedai kopi sendiri termasuk investasi sektor riil.

#2. Investasi Sektor Finansial/Keuangan

Berbeda dengan sektor riil, investasi sektor keuangan dilakukan dalam bentuk efek (surat berharga). Apa contohnya? Misalnya, investasi saham, investasi deposito, investasi reksa dana, investasi obligasi, dan termasuk forex. Dengan kata lain, investasi ini berfokus pada instrumen keuangan. Bisa pada instrumen pasar uang, bisa juga pada instrumen pasar modal.

Contoh Produk Investasi

Setelah memahami pengertian investasi dan sektor investasi, berikut beberapa contoh produk investasi. Nah, produk investasi di bawah ini mencakup sektor riil dan sektor keuangan.

#1. Deposito

Investasi deposito termasuk investasi sektor finansial, lebih spesifik lagi di instrumen pasar uang. Umumnya investasi ini dilakukan dalam jangka waktu pendek (< 1 tahun). Pengertian investasi deposito adalah suatu investasi dalam bentuk simpanan uang ke bank. Bank dalam hal ini wajib membayarkan sejumlah bunga kepada investor.

#2. Saham

Apa itu saham? Saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan terhadap perusahaan. Jadi, jika kamu memiliki saham perusahaan, kamu disebut sebagai pemilik perusahaan. Membeli saham sama dengan membeli perusahaan. Namun, tentu saja kepemilikan terhadap perusahaan sesuai dengan kuantitas saham yang kamu punya. (Baca juga: Cara Mudah Daftar Saham)

#3. Obligasi

Obligasi dapat diartikan sebagai surat utang untuk jangka waktu tertentu. Obligasi merupakan produk atau instrumen investasi jangka panjang. Keuntungan yang diperoleh berupa kupon. Biasanya, rate kupon lebih besar dari pada bunga deposito. Obligasi sangat cocok untuk kamu yang menyukai investasi yang mampu menghasilkan pendapatan tetap. Dari segi risiko, obligasi memiliki risiko yang relatif lebih besar dari deposito.

#4. Reksa Dana

Apa itu reksa dana? Pengertian reksa dana adalah suatu produk investasi sebagai wadah untuk menghimpun dana secara kolektif. Kemudian, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dana yang dikelola oleh manajer investasi bisa diiventasikan lagi ke pelbagai instrumen keuangan. Tergantung jenis produk reksa dana yang dipilih.

#5. Properti

Investasi properti termasuk jenis investasi sektor riil. Misalnya, investasi dalam bentuk bangunan (real estat) seperti rumah, hotel, apartemen, dan sebagainya. Bentuk investasi ini dianggap lebih aman dan menguntungkan karena harga jual properti yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Itu tidak terlepas dari permintaan yang bertambah dan ketersediaan lahan yang terbatas.

#6. Emas

Investasi emas sudah cukup familier di masyarakat. Bahkan, cenderung menjadi pilihan utama karena dianggap mudah dan aman. Investasi emas yang bagus sebenarnya bukan dalam bentuk perhiasan, melainkan dalam bentuk emas batangan. Seperti emas antam, misalnya.

Fungsi dan Tujuan Investasi

Ada beberapa fungsi dan tujuan investasi, yaitu sebagai berikut.

#1. Mendapatkan Penghasilan Tetap

Investasi memungkinkan kamu untuk mendapatkan sejumlah pendapatan (laba) secara konsisten. Apalagi pada instrumen investasi pendapatan tetap, seperti obligasi, deposito, dan sejenisnya. Investasi ini cenderung rendah risiko karena tingkat pengembalian yang ditawarkan telah ditentukan sebelumnya.

#2. Ekspansi Bisnis

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, investasi berfungsi untuk memperbesar jaringan bisnis (ekspansi). Bagi pengusaha, ekspansi merupakan suatu hal yang diharapkan. Kenapa? Itu menandakan bisnis bertumbuh, dan tentu saja bisa meningkatkan laba perusahaan. Kamu yang sedang berbisnis, pasti mau juga kan buka cabang di mana-mana?

#3. Jaminan Bisnis

Maksudnya, investasi bisa memberikan jaminan pada bisnis yang kamu jalani. Sebagai contoh, bisnis kamu bergerak di bidang manufaktur. Tentu saja kamu butuh bahan baku. Nah, kamu bisa melakukan investasi dalam pemasok. Hal ini dilakukan agar usaha kamu tidak kekurangan bahan baku (pasokan).

#4. Mengurangi Persaingan

Investasi bisa juga meminimalkan tingkat persaingan. Bagaimana caranya? Sebagai contoh, kamu memiliki bisnis makanan tradisional. Salah satu pesaing bisnis kamu membuka usaha makanan modern. Nah, untuk meminimalkan tingkat persaingan, kamu bisa berinvestasi dengan mengombinasikan dua produk sekaligus. Ya, dengan membuka usaha makanan tradisional dan modern. Tentu saja, ini akan memberikan pelanggan lebih banyak pilihan menu. Target pasar pun lebih luas.

Keuntungan dan Manfaat Investasi

Setelah memahami pengertian investasi, jenis, contoh, dan tujuannya. Kini saatnya kamu memahami juga apa saja keuntungan atau manfaat dari investasi. Dari sudut sempit, manfaat investasi yaitu untuk memperoleh kenaikan aset (laba). Namun, jika dilihat lebih luas, keuntungan investasi sangat banyak. Apa saja? Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan masa depan, menciptakan pola hidup hemat (tidak konsumtif). Kemudian, bisa menjadi mengembangkan bisnis, membangun relasi lebih banyak, dan banyak lagi. Ini merupakan keuntungan investasi dari berbagai sudut pandang.

Risiko Investasi

Secara umum, risiko investasi yang paling utama adalah kerugian (loss). Ini tidak bisa dipungkiri. Dalam aktivitas investasi apapun, risiko pasti selalu menyertai. Tidak ada investasi tanpa risiko karena hidup ini penuh ketidakpastian. Meskipun beberapa instrumen investasi menawarkan kepastian pedantapan, tetap saja tidak bisa mengelak dari risiko. Biar lebih mudah dipahami, risiko investasi kita bagi menjadi dua, yaitu risiko internal dan risiko eksternal.

Risiko internal adalah risiko yang timbul akibat dari diri sendiri. Dalam konteks perusahaan, misalnya. Risiko internal bisa berupa penurunan produksi sehingga laba ikut menurun. Ketidakmampuan manajemen dalam mengelola bisnis sehingga terjadi kerugian bahkan kebangkrutan. Sedangkan risiko eksternal adalah risiko yang timbul dari luar. Misalnya, risiko inflasi, risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko politik, dan risiko lainnya yang tak dapat dikendalikan.

Tips dalam Berinvestasi

Tips Investasi untuk Pemula

Beberapa investor gagal dalam berinvestasi karena tidak memahami bagaimana cara investasi yang benar. Inilah pentingnya bagi kamu untuk belajar dan memahami tips dalam berinvestasi. Apapun investasi kamu, tips investasi berikut ini perlu kamu catat.

#1. Buat Perencanaan Komprehensif

Bagi investor pemula, sudah sepantasnya kamu membuat planning terhadap investasi. Kamu bisa mulai dari di sektor apa kamu mau berinvestasi. Apakah sektor riil atau di sektor finansial. Setelah itu, kamu tentukan berapa jangka waktu investasi. Umumnya, yang namanya investasi, pasti jangka panjang. Akan tetapi, ini kembali lagi pada produk investasi yang kamu pilih. Kemudian, kamu perlu juga menakar berapa dana yang akan kamu investasikan. Sebaiknya, kamu memisahkan mana dana untuk investasi dan mana untuk kebutuhan sehari-hari. Pemisahan ini akan memberikan kejelasan dalam penggunaan uang.

#2. Targetkan Tingkat Keuntungan

Dalam berinvestasi, tentu saja keuntungan menjadi alasan utama. Nah, tidak sedikit investor pemula yang bingung dengan target keuntungan yang diharapkan. Padahal, ini sangat penting untuk menakar arah investasi. Misalnya, kamu menargetkan untuk mendapatkan laba di atas 10% per tahun. Dengan demikian, kamu bisa memilih investasi apa yang menawarkan keuntungan di atas 10%. Jangan kamu berpikir “yang penting investasi saja dulu”. Ini keliru. Jika ini terjadi, bukan tidak mungkin kamu akan salah dalam memilih investasi. Satu hal lagi, pastikan kamu menargetkan keuntungan yang rasional.

#3. Targetkan Batas Kerugian

Dalam beberapa instrumen investasi, seperti saham misalnya, investor terkadang lupa dengan membatasi kerugian. Ketika harga saham jatuh, investor akan selalu berpikir harga saham akan segera pulih. Ingat, tidak ada yang bisa memprediksi pasar dengan tepat. Pasar itu tidak rasional. Sebagus apapun analisis yang kamu lakukan, jika pasar sedang buruk, kamu pasti akan kena. Jadi, ketika terjadi kerugian dalam investasi, kamu harus tahu batasannya. Rugi bukanlah hal yang tabu. Dalam investasi, itu hal yang biasa. Bahkan, kerugian bisa memberikan kamu pelajaran agar ke depan bisa lebih baik.

#4. Diversifikasi Produk

Investasi hanya pada satu instrumen memiliki risiko yang lebih besar dibanding investasi di beberapa instrumen. Kenapa demikian? Bayangkan, satu bisnis yang kamu miliki mengalami rugi bahkan bangkrut, kamu gak bisa berbuat apa-apa. Beda halnya jika kamu memiliki beberapa bisnis di berbagai sektor. Ketika salah satu bisnis gagal, kamu masih memiliki bisnis yang lain. Bahkan, bisa saja bisnis yang lain tersebut menutupi kerugian dari bisnis yang gagal. Jadi, kamu sebaiknya melakukan diversifikasi investasi.

#5. Sabar dan Konsisten

Kesukseskan itu butuh waktu. Kamu mesti melalui proses yang tidak sebentar. Kadang, kamu dihadapi dengan goncangan. Di sanalah kesabaran kamu diuji. Apalagi bagi seorang pebisnis. Mungkin agak terdengar klise, tapi ini fakta. Kesabaran bisa mengantarkan kamu pada tujuan dengan tepat. Tentu saja, sekali lagi, semua butuh waktu. Kemudian, konsisten. Kamu harus mempertahankan segala rencana yang telah kamu buat. Jangan segan untuk mengoreksi rencana yang ada jika itu tidak berjalan.

Simpulan

Pada dasarnya, investasi adalah suatu hal yang baik untuk dilakukan. Untuk meraih keberhasilan dalam berinvestasi, kamu perlu belajar cara Warrent Buffet dalam berinvestasi. Beberapa wejangan dari Buffet kiranya bisa dijadikan pertimbangan. Tentu saja, kamu bebas memilih investasi yang sesuai dengan minat dan kemampuan kamu. Yang terpenting, kamu memiliki tujuan dan perencanaan yang matang. Sekian informasi tentang pengertian investasi hingga tips dalam berinvestasi. Semoga materi investasi ini bisa berguna untuk kamu semua.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com