Download Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat dan Rasio Keuangan

Download Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat dan Rasio Keuangan

 

EDUSAHAM.COM — Siapa yang tidak kenal dengan Bank Muamalat? Ya, bank syariah pertama yang ada di Indonesia ini didirikan pada November 1991 dan resmi beroperasi pada Mei 1992. Berbicara mengenai laporan keuangan tahunan Bank Muamalat, itu merupakan informasi penting yang sangat dibutuhkan terutama oleh pihak eksternal, seperti investor. Salah satu tujuannya yaitu untuk menilai kinerja perusahaan.

Bagi mahasiswa, mungkin laporan keuangan tahunan Bank Muamalat bisa dimanfaatkan dalam rangka penelitian ilmiah, terutama studi keuangan dan perbankan. Berikut laporan keuangan tahunan (annual report) Bank Muamalat dari tahun ke tahun. Silakan klik download.

Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat 2013: download

Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat 2014: download

Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat 2015: download

Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat 2016: download

Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat 2017: download

Dalam melakukan analisis fundamental perusahaan, memang sangat penting untuk melihat kinerja perusahaan. Itu bisa dilihat salah satunya dari laporan keuangan. Cara yang paling sering digunakan untuk melihat kinerja keuangan suatu perusahaan yaitu melalui rasio keuangan. Nah, untuk menilai kinerja Bank Muamalat, Anda bisa lihat dibagian Rasio Keuangan Penting Bank Muamalat. Tampilannya seperti di bawah ini:

Tabel Rasio Keuangan Penting Bank Muamalat Tahun 2013 s.d. 2017

Tabel Rasio Keuangan Penting Bank Muamalat
Keterangan:

Nilai Capital Adequancy Ratio (CAR) atau Rasio Kecukupan Modal:

CAR tahun 2013 : 14.05%

CAR tahun 2014 : 13.91%

CAR tahun 2015 : 12.00%

CAR tahun 2016 : 12.74%

CAR tahun 2017 : 13.62%

Fixed Assets to Capital (FAC) atau Aset Tetap Terhadap Modal:

FAC tahun 2013 : 24.35%

FAC tahun 2014 : 48.05%

FAC tahun 2015 : 48.31%

FAC tahun 2016 : 48.02%

FAC tahun 2017 : 25.03%

Nilai Non Performings Earning Assets (NPEA) atau Aset Produktif Bermasalah:

NPEA tahun 2013 : 3.63%

NPEA tahun 2014 : 4.71%

NPEA tahun 2015 : 3.87%

NPEA tahun 2016 : 3.34%

NPEA tahun 2017 : 3.79%

Nilai Non Performing Financing (NPF) Gross atau Pembiayaan Bermasalah Kotor:

NPF Gross tahun 2013 : 4.69%

NPF Gross tahun 2014 : 6.55%

NPF Gross tahun 2015 : 7.11%

NPF Gross tahun 2016 : 3.83%

NPF Gross tahun 2017 : 4.43%

Nilai Non Performing Financing (NPF) Net atau Pembiayaan Bermasalah Bersih:

NPF Net tahun 2013 : 1.56%

NPF Net tahun 2014 : 4.85%

NPF Net tahun 2015 : 4.20%

NPF Net tahun 2016 : 1.40%

NPF Net tahun 2017 : 2.75%

Nilai Return on Assets (ROA) atau Tingkat Pengembalian Aset:

ROA tahun 2013 : 0.50%

ROA tahun 2014 : 0.17%

ROA tahun 2015 : 0.20%

ROA tahun 2016 : 0.22%

ROA tahun 2017 : 0.11%

Nilai Return on Equity (ROE) atau Tingkat Pengembalian Ekuitas:

ROE tahun 2013 : 11.41%

ROE tahun 2014 : 2.20%

ROE tahun 2015 : 2.78%

ROE tahun 2016 : 3.00%

ROE tahun 2017 : 0.87%

Nilai Net Income Margin (NIM) atau Margin Pendapatan Bersih:

NIM tahun 2013 : 4.64%

NIM tahun 2014 : 3.36%

NIM tahun 2015 : 4.09%

NIM tahun 2016 : 3.21%

NIM tahun 2017 : 2.48%

Nilai Operating Expenses to Operating Revenues (BOPO) atau Beban Operasional terhadap Pendapatan:

BOPO tahun 2013 : 93.86%

BOPO tahun 2014 : 97.33%

BOPO tahun 2015 : 97.36%

BOPO tahun 2016 : 97.76%

BOPO tahun 2017 : 97.68%

Nilai Financing to Deposits Ratio (FDR) atau Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga:

FDR tahun 2013 : 99.99%

FDR tahun 2014 : 84.14%

FDR tahun 2015 : 90.30%

FDR tahun 2016 : 95.13%

FDR tahun 2017 : 84.41%

Nilai Statutory Reserves atau Giro Wajib Minimum (GWM):

GWM tahun 2013 : 5.10%

GWM tahun 2014 : 5.12%

GWM tahun 2015 : 5.10%

GWM tahun 2016 : 5.58%

GWM tahun 2017 : 5.10%

Nilai Net Open Position (NOP) atau Posisi Devisa Neto:

NOP tahun 2013 : 8.01%

NOP tahun 2014 : 2.59%

NOP tahun 2015 : 13.50%

NOP tahun 2016 : 0.18%

NOP tahun 2017 : 0.21%

Nah, Rasio Keuangan Penting tahun 2013 – 2017 yang ditampilkan sebelumnya, itu bisa dilihat di laporan keuangan tahunan Bank Muamalat. Nah, yang paling penting dalam melakukan analisis rasio keuangan perusahaan yaitu Anda harus mampu melakukan interpretasi. Dengan demikian, Anda dapat menilai seperti apa kondisi keuangan perusahaan. Semoga informasi ini bermanfaat, dan jangan lupa share, ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com