EDUSAHAM.COM — Dalam melakukan investasi, setiap investor pasti memiliki preferensi dan karakter yang bervariasi. Tentu saja, ini hal yang lumrah karena investor juga manusia. Perbedaan tersebut tampak dalam menghadapi risiko investasi. Nah, berikut ini kami akan memberi pemaparan mengenai tipe investor menurut profil risiko. Jadi, nanti Anda bisa menilai sendiri termasuk tipe investor seperti apa diri Anda.
Sebelum masuk ke dalam pembahasan tipe-tipe investor dalam menghadapi risiko, ada baiknya Anda memahami apa itu risiko. Secara sederhana, risiko adalah suatu kondisi di mana hal yang merugikan dapat terjadi. Dengan kata lain, risiko mengindikasikan bahwa ada ketidakpastian terhadap sesuatu. Begitu juga dalam investasi, PASTI ada risiko.
Kami selalu memberi nasihat kepada kawan-kawan bahwa jangan percaya dengan investasi tanpa risiko. Percayalah, satu langkah kita berjalan, ada risiko yang menanti. Dengan kata lain, hidup ini adalah proses menghadapi risiko. Jadi, Anda tidak mungkin menghindari dari yang namanya risiko.
Nah, memahami risiko dalam berinvestasi sangatlah penting. Pasalnya, jika dalam berinvestasi Anda hanya mengenai untung saja, maka dikhawatirkan jika terjadi risiko yang belum Anda ketahui, itu bisa membuat Anda shock bahkan kemungkinan burunya Anda menjadi tidak terkendali, sangat emosional. Jadi, menyadari bahwa risiko pasti ada merupakan hal yang penting diperhatikan.
Dalam menghadapi risiko investasi terutama di instrumen pasar modal, umumnya ada tiga (3) jenis investor, yaitu yang tidak menyukai risiko (risk averse), yang netral terhadap risiko (risk neutral), dan yang menyukai risiko (risk seeker). Apa maksud dari tiga jenis investor tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Risk Averse Investor
Inilah salah satu jenis investor dalam menghadapi risiko. Ya, seorang investor yang memiliki karakter risk averse cenderung mengutamakan keamanan dalam berinvestasi atau sebisa mungkin menghindari risiko.
Dengan kata lain, risk averse investor menyukai investasi dengan return yang jelas dan pasti, meskipun dengan rate of return yang rendah. Jenis investor seperti ini juga bisa disebut sebagai conservative investor. Nah, instrumen investasi yang cocok atau ideal untuk tipe investor seperti ini yaitu obligasi pemerintah (SBI).
2. Risk-Neutral Investor
Menurut profil risiko, risk-neutral investor merupakan jenis investor yang bersikap netral dalam menghadapi risiko, tak jarang juga disebut investor moderat. Mereka menerima adanya risiko tetapi tidak ingin masuk ke risiko tingkat tinggi (high risk). Dengan kata lain, risiko dan return yang dihasilkan berada di level menengah.
Biasanya, investor moderat ini merasa cukup dengan return menengah atau yang tidak terlalu tinggi. Pastinya, tingkat return yang diharapkan (expected return) lebih besar dari risk averse investor. Jenis investasi apa yang cocok untuk investor seperti ini? Idealnya, risk-neutral investor bisa memilih di instrumen reksadana.
3. Risk-Seeking Investor
Nah, inilah tipe investor dalam menghadapi risiko yang terakhir. Risk-seeking investor atau bisa juga disebut risk seeker/risk taker adalah jenis investor pengambil risiko atau yang sangat menyukai risiko dan berharap dapat memperoleh rate of return yang tinggi. Tipe investor seperti ini memegang prinsip low risk – low return atauhigh risk – high return.
Tipe investor seperti ini juga dapat disebut sebagai investro agresif. Ya, karena mereka tidak takut menanamkan modal di instrumen investasi dengan tingkat fluktuasi yang tinggi. Jadi, mereka selalu siap dengan risiko yang tinggi. Nah, jenis investasi yang cocok untuk risk-seeking investor adalah saham, valas, atau bursa komoditi.
Well, itulah tiga (3) tipe investor dalam menghadapi risiko atau pembagian menurut profil risiko. Sangat wajar jika setiap investor memiliki sifat, sikap, atau karakter yang berbeda-beda. Mereka pasti memiliki alasan dan landasan sendiri dalam berinvestasi. Tidak ada yang salah dari ketiga jenis investor tersebut. Yang salah adalah menyalahkan preferensi mereka. By the way, Anda tipe investor yang mana?