Edusaham.com – Setelah tanda-tanda kenaikan singkat kemarin di pasar crypto, situasi hari ini tampak agak suram sekali lagi. Bitcoin (BTC) hampir pecah di bawah $35.000, sementara itu sebagian besar altcoin justru berada dalam kondisi lebih buruk, termasuk dumping besar-besaran hingga 20% dari Solana (SOL). Ini membuat harga koin SOL tergelincir di bawah harga XRP disebabkan oleh jaringan mengalami pemadaman lagi.
Harga koin SOL turun menyentuh 40% selama seminggu terakhir, sementara harga XRP berhasil merebut kembali posisi ke-7 dari segi kapitalisasi pasar di CoinMarketCap
Dengan penurunan harga signifikan dari Solana, Cardano, Terra, dan altcoin terbaik lainnya, pasar crypto kembali anjlok. Bitcoin sedang berjuang untuk mempertahankan posisi di atas $35.000. Itu diperdagangkan di atas $ 43.000 dalam minggu lalu sebelum arah lanskap berubah dan kondisi bearish berubah menjadi bullish.
Selama 24 jam berikutnya, mata uang kripto turun $5.000 ke level paling rendah dalam enam bulan terakhir di sekitar $38.000. Meskipun ini menjadi koreksi besar, aset kripto telah bergerak lebih jauh ke selatan. Tercatat, harga Bitcoin anjlok ke posisi harga terendah terhitung sejak akhir Juli tahun 2021 di sekitar level $34.000 pada hari Sabtu lalu.
Hari Minggu tampak lebih optimis karena koin BTC mendapatkan kembali beberapa momentum dan kekuatan dan bahkan sanggup menembus $36.000 pada satu titik tertentu. Sayangnya, ternyata itu hanyalah pelarian palsu.
Sebagai konsekuensi, harga Bitcoin telah kehilangan hampir $10.000 dalam beberapa hari. Semenjak saat itu, koin BTC telah anjlok hampir $3.000 dan sekarang sedang berdiri di sekitar $35.000. Dengan demikian, nilai kapitalisasi pasar BTC hanya $635 miliar.
Sementara itu, sejumlah altcoin juga terpengaruh oleh pemulihan singkat kemarin. Sayangnya, kini warna merah kembali mendominasi pasar. Tercatat, Ethereum (ETH) berada di atas $3.300 pada hari Kamis sebelum terjadi kontraksi di seluruh pasar yang membuat crypto terbesar kedua ini anjlok $1.000. Pada perdagangan kemarin, koin ETH sempat naik di atas $2.500, akan tetapi penurunan 8% kembali terjadi sejak saat itu sehingga membuatnya turun di bawah $2.300.
Sejak kemarin, koin Solana (SOL) telah menjadi salah satu yang sangat memprihatinkan di tengah masalah jaringan yang sedang dilaporkan dari pengguna dan protokol blockchain mereka sendiri. Tercatat, koin kripto SOL telah anjlok lebih 20% dan sekarang berada di level $83 per keping. Ini menjadi harga SOL terendah sejak bulan Agustus tahun lalu.
Sementara itu, harga koin XRP telah melampaui SOL berdasarkan market cap, yang mana saat ini merangkak ke posisi #7, mengacu pada situs pemeringkat crypto CoinMarketCap. Kedua aset kripto tersebut masing-masing bernilai $27,1 miliar dan $26,2 miliar.
Setelah pulih dari aksi jual yang meluluhlantakkan harga pada hari Sabtu kemarin, token turun menjadi $87,6 ke level terendah sejak akhir Agustus silam, dan awal hari ini. Solana saat ini anjlok 65,69% dari rekor tertinggi ATH $259,96 yang terjadi pada tanggal 6 November.
Penurunan harga SOL ini sedikit banyak telah menghancurkan harapan mereka sebagai blockchain asli sebagai pembunuh Ethereum. Terutama, kontraksi sebesar 40% sejak legenda tinju Mike Tyson melakukan cuitan di Twitter-nya bahwa dia sedang habis-habisan untuk koin SOL lebih dari seminggu yang lalu.
Solana sendiri dianggap sebagai blockchain ramah lingkungan untuk transaksi pemrosesan dengan kecepatan tinggi. Sekali lagi, ini menjadi tidak stabil karena adanya gejolak pasar selama akhir pekan. Pengguna mulai bersikap aneh tentang mematikan dan menghidupkan jaringan, lalu menunjuk ke desentralisasi blockchain yang lebih buruk.
Ini menjadi pemadaman keenam yang terjadi dan dialami Solana dalam tiga bulan terakhir. Mark Jeffrey, pengusaha asal Amerika, juga berkomentar bahwa dia sekarang tidak percaya lagi pada proyek ambisius tersebut, dan membandingkannya dengan EOS, salah satu proyek berbasis blockchain dominan pada tahun 2018 yang saat ini tampak suram.
