Apa Itu Saham Blue Chip: Daftar Perusahaan Terbaik & Cara Beli

Apa Itu Saham Blue Chip

Cara belajar investasi saham terbaik adalah dengan memahami semua sisi tentang saham. Semakin banyak knowledge yang dimiliki, semakin baik keputusan investasi yang akan dihasilkan. Kenapa? Karena pengetahuan yang minim bisa membuat investor tersesat.

Apa itu saham Blue Chip? Bagi investor senior, saham Blue Chip mungkin bukan barang baru lagi. Bagi investor pemula, Anda wajib mengenal saham Blue Chip.

Apa pentingnya memahami saham Blue Chip? Hal ini terkait dengan keputusan investasi Anda nantinya. Bagaimana Anda bisa berinvestasi dengan pilihan yang terbatas? Jika Anda belum tahu apa itu saham Blue Chip, maka inilah kesempatan Anda untuk menciptakan berbagai pilihan dalam keputusan investasi. Barang kali, Anda mungkin tahu saham BRI (BBRI), saham BCA (BBCA), saham Telkomsel (TLKM), dan saham Unilever (UNVR).

Anda mungkin menganggap, saham-saham perusahaan yang disebutkan di atas adalah pilihan-pilihan yang bagus. Itu tidak sepenuhnya salah. Tapi, apakah Anda tahu, ada saham perusahaan lainnya yang sama atau bahkan lebih bagus dari itu? Nah, itulah pentingnya Anda tahu daftar saham Blue Chip. Kami ingin bertanya, mana yang lebih bagus, mengenal sedikit saham yang bagus atau mengenal banyak? Pasti Anda pilih yang banyak, kan?

Semakin banyak pilihan, semakin banyak alternatif. Dengan demikian, Anda bisa memilih dan membeli saham yang terbaik dari yang terbaik. Oleh karena itu, pastikan Anda membaca artikel ini hingga akhir karena di sinilah Anda akan paham apa itu saham Blue Chip, apa saja daftar perusahaan Blue Chip, dan bagaimana cara membeli saham Blue Chip tersebut.

Mengenal Definisi Saham Perusahaan Blue Chip

Secara umum, pengertian saham Blue Chip adalah suatu istilah di pasar modal yang mengacu pada daftar saham perusahaan besar, seperti memiliki pendapatan yang stabil dan jumlah liabilitas yang relatif kecil. Selain itu, saham perusahaan Blue Chip juga sering disebut sebagai saham perusahaan papan atas yang memiliki nilai kapitalisasi pasar besar.

Tentu saja, dengan karakteristik seperti itu, saham Blue Chip tidak bisa dianggap remeh. Bahkan, ketika market jatuh, saham inilah yang mampu bertahan, pun jika ikut terjatuh, tidak akan terluka parah, paling maksimal hanya lecet sedikit, dan kemampuan untuk pulih pun bisa lebih cepat dari perusahaan lainnya. Begitu hebatnya saham Blue Chip ini, bukan?

Tidak hanya itu saja, saham Blue Chip juga terkenal dengan pembayaran dividen yang teratur dan konsisten, meskipun terkadang bisnis sedang lesu. Tentu saja, saham seperti ini sangat menyenangkan bagi investor jangka panjang yang begitu berpangku pada pendapatan tetap.

Dari definisi dan penjelasan di atas, apakah Anda sudah bisa menyimpulkan apa itu saham Blue Chip? Jadi, saham Blue Chip itu adalah saham dari perusahaan-perusahaan besar dengan pendapatan yang stabil, likuiditas kecil, aset yang besar, memiliki pertahanan yang baik terhadap pasar, konsisten membagikan dividen, dan cenderung dikenal luas oleh masyarakat.

Pengelompokkan Indeks Saham

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada yang disebut sebagai Indeks Saham, yang merupakan ukuran statistik terhadap pergerakan harga dari daftar saham yang dipilih berdasarkan karakteristik atau kriteria tertentu yang digunakan sebagai wadah atau sarana untuk investasi.

Ada 22 jenis indeks saham di BEI, beberapa di antaranya misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45, Indeks IDX30, Indeks Kompas100, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Indeks IDX BUMN20, dan seterusnya.

Meskipun begitu, BEI sendiri mengatakan tidak bertanggung jawab terhadap produk yang diterbitkan dan keputusan investasi yang diambil atas penggunaan indeks-indeks tersebut. Wajar, memang, karena indeks-indeks tersebut memang ada yang diterbitkan oleh pihak eksternal.

Misalnya, indeks yang diterbitkan oleh perusahaan media, seperti koran Kompas (Kompas Gramedia) yang menerbitkan Indeks Kompas100, di mana di dalam indeks tersebut terdapat 100 saham dengan likuiditas yang baik dan nilai kapitalisasi pasar yang besar. Meskipun dalam penerbitan tersebut melibatkan kerja sama dengan BEI, namun tetap sepenuhnya adalah hasil ukuran yang dibuat oleh Kompas Gramedia.

Artinya, boleh menggunakan indeks-indeks tersebut sebagai acuan (brencmark), baik untuk memilih produk maupun untuk keputusan investasi. Namun, keputusan investasi tetap sepenuhnya ada di tangan masing-masing investor. Jadi, jangan menganggap dengan memilih salah satu dari saham yang terdaftar di Indeks Kompas100, Anda pasti meraih keuntungan.

Pengelompokkan Saham Blue Chip

Meskipun ada pengelompokkan seperti indeks saham di BEI, tetapi ternyata tidak ada penetapan pasti terhadap kelompok atau daftar saham Blue Chip. Dengan kata lain, setiap investor bisa saja memiliki persepsi tentang apa pandangan mereka terhadap kategori saham Blue Chip. Ada investor yang mengatakan saham A termasuk Blue Chip, ada juga yang mengatakan saham A belum termasuk Blue Chip. Jadi, persepsi seperti itu memang ada.

Karakteristik dan Ciri-Ciri Saham Blue Chip

Sudah paham secara garis besar apa itu saham Blue Chip? Nah, banyak juga yang bertanya apa saja daftar saham Blue Chip 2019? Seperti yang tim edusaham jelaskan sebelumnya bahwa belum ada penetapan pasti mengenai daftar perusahaan Blue Chip. Meskipun begitu, bukan berarti Anda tidak bisa menemukan saham Blue Chip.

Untuk mencari seperti apa saham Blue Chip, maka Anda bisa melihat atau mengukur berdasarkan karakteristik atau ciri-cirinya. Berikut ini akan kami sajikan informasi mengenai ciri-ciri saham Blue Chip atau karakteristik yang dimiliki oleh saham Blue Chip secara umum, yaitu sebagai berikut.

1. Memiliki Brand dan Reputasi yang Baik

Salah satu karakteristik dan ciri-ciri perusahaan Blue Chip yaitu memiliki brand terkenal (top brand) dan reputasi yang baik di masyarakat. Jadi, perusahaan yang memiliki brand terkenal biasanya menghasilkan produk-produk yang menjadi pilihan utama masyarakat.

Dengan kata lain, masyarakat memiliki kepercayaan terhadap produk-produk yang dihasilkan. Selain itu, reputasi yang baik juga menjadi faktor penting kenapa masyarakat mengenal perusahaan tersebut. Reputasi yang baik di sini tidak hanya dalam skala nasional saja, tetapi juga bisa skala internasional.

2. Mapan dan Berpengalaman

Apa yang dimaksud dengan mapan dan berpengalaman? Jadi, saham Blue Chip yang dikatakan mapan itu merupakan perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang stabil, menguasai pangsa pasar, dan tidak begitu bergantung dengan perusahaan lain.

Sedangkan maksud berpengalaman di sini yaitu perusahaan tersebut telah beroperasi dalam jangka waktu yang lama, minimal puluhan tahun. Namun, tidak selalu perusahaan yang sudah beroperasi lama tersebut dapat dikatakan sebagai perusahaan Blue Chip. Minimal ada kombinasi antara mapan dan berpengalaman.

3. Nilai Kapitaslisasi Pasar yang Besar

Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada bab definisi dan apa itu saham Blue Chip, bahwasannya perusahaan Blue Chip memiliki karakteristik salah satunya yaitu nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) yang besar. Apa itu kapitalisasi pasar? Singkatnya begini, jika investor ingin membeli atau menguasai 100% kepemilikan saham suatu perusahaan, maka harga perusahaan tersebut dapat dilihat dari nilai kapitalisasi pasarnya.

Bagaimana cara mencari nilai kapitalisasi pasar? Caranya sangat sederhana, yaitu dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham perusahaan periode tertentu. Kapitalisasi pasar mencerminkan besar atau kecilnya nilai pasar (market value) suatu perusahaan.

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah saham beredar yang banyak sehingga akan sulit untuk memanipulasi harga sahamnya. Karena bobotnya yang besar, sering kali saham Blue Chip menjadi penggerak indeks.

Berapa nilai kapitalisasi pasar saham Blue Chip? Saham Blue Chip ini juga disebut sebagai saham lapis pertama, dan untuk ukuran pasti mengenai nilai kapitalisasi pasarnya tidak ada, namun biasanya nilai kapitalisasi pasar saham Blue Chip bernilai triliunan, atau minimal Rp 40 triliun. Berikut daftar nilai KAPITALISASI PASAR SEMUA PERUSAHAAN DI BEI

4. Konsisten Membayarkan Dividen

Seperti yang juga telah dijelaskan sebelumnya mengenai pengertian dan apa itu saham Blue Chip, bahwa memang perusahaan Blue Chip dalam kondisi apa pun, baik sedang mengalami tren bisnis yang baik maupun sedang dalam kondisi lesu, akan tetap membagikan dividen kepada pemegang saham. Inilah yang menjadi salah satu karakteristik saham Blue Chip.

Tentu saja, dividen merupakan hal yang sangat penting, pasalnya tujuan investor berinvestasi saham di pasar modal adalah untuk mendapatkan dividen. Jadi, sudah semestinya investor memilih perusahaan yang konsisten dalam membayarkan dividen untuk tujuan investasi.

5. Memiliki Fundamental yang Baik

Inilah salah satu karakteristik saham Blue Chip, yaitu memiliki fundamental yang baik. Untuk mengukur fundamental perusahaan, dapat dilihat dari dua hal, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif.

Secara kuantitaif, perusahaan dengan fundamental yang baik tercermin dari kinerja keuangannya yang stabil dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya, laba perusahaan setiap tahun meningkat, minimal dalam lima tahun terakhir.

Selain itu, Anda juga bisa menilai kinerja keuangan dengan melihat rasio-rasio keuangan perusahaan. Misalnya, rasio ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aset dan modal yang dimiliki. Selain itu, perusahaan Blue Chip juga cenderung memiliki rasio DER (Debt to Equity) yang relatif rendah.

Rasio DER ini menggambarkan seberapa besar penggunaan utang perusahaan terhadap modal yang dimiliki. Perusahaan dengan penggunaan utang yang besar akan memiliki risiko likuiditas yang tinggi. Bagi Anda yang mungkin ingin investasi saham jangka panjang, maka pertimbangkanlah untuk melihat rasio DER perusahaan.

Jika dianalisis secara kualitatif, maka perusahaan dengan fundamental yang baik dapat dilihat dari prospek bisnis, reputasi, sistem manajemen perusahaan, dan sebagainya. Perusahaan yang sudah terbukti menerapkan Good Corporate Governance (GCG), maka itu bisa menjadi salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut memiliki fundamental yang baik.

Kalau Anda pernah mendengar manajemen suatu perusahaan terlibat kasus suap atau korupsi, maka perusahaan tersebut bisa dikatakan bermasalah dari segi fundamental. Bagaimana investor bisa percaya dengan perusahaan yang tidak memiliki integritas?

6. Memiliki Likuiditas yang Baik

Salah satu ciri-ciri perusahaan Blue Chip yaitu memiliki likuiditas yang baik (likuid) di pasar saham. Arti likuid di sini mengacu pada besarnya jumlah saham beredar perusahaan, banyaknya kepemilikan publik terhadap saham tersebut, dan volume (jumlah) transaksi saham yang relatif besar (aktif diperdagangkan). Perusahaan yang likuid cenderung sulit dimanipulasi, berbeda dengan jenis saham gorengan.

7. Menjadi Leader di Sektornya

Perusahaan Blue Chip umumnya menjadi pemimpin di sektornya masing-masing. Maksud sektor di sini adalah industri bisnis. Artinya, jika perusahaan Blue Chip bergerak di sektor industri pertanian, maka perusahaan tersebut akan menjadi pemimpin di sektornya. Bahkan, perusahaan Blue Chip juga mampu melakukan monopoli pasar. Itulah saking kuatnya perusahaan tersebut.

8. Usia Perusahaan di Bursa

Inilah salah satu karakteristik lainnya dari perusahaan Blue Chip. Ya, semakin lama suatu perusahaan berada di dalam Bursa, maka semakin besar kemungkinan perusahaan dikategorikan sebagai saham Blue Chip. Jadi, usia emiten (perusahaan) di Bursa bisa memengaruhi hal tersebut.

Menentukan Saham Blue Chip

Dari informasi mengenai ukuran, karakteristik, dan ciri-ciri saham Blue Chip tersebut, maka Anda sebenarnya bisa menentukan sendiri seperti apa itu saham Blue Chip dan apa saja daftar perusahaan Blue Chip terbaru. Intinya, semakin suatu perusahaan memenuhi semua kriteria atau karakteristik saham Blue Chip yang dipaparkan sebelumnya, maka semakin besar kemungkinan bahwa perusahaan tersebut memang perusahaan Blue Chip.

Apakah Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Telkomsel (TLKM), dan Unilever (UNVR) termasuk saham Blue Chip? Ya, keempat perusahaan yang juga telah disinggung sebelumnya tersebut memang termasuk kategori saham Blue Chip. Kalau Anda mau melakukan riset dan menganalisis lebih lanjut, Anda pasti bisa menemukan sendiri daftar saham Blue Chip.

Kenapa demikian? Karena bisa saja suatu perusahaan tidak lagi termasuk ke dalam kategori Blue Chip. Sebagai contoh, salah satu kriteria saham Blue Chip adalah nilai kapitalisasi pasar yang besar. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar dipengaruhi oleh harga saham perusahaan. Jika harga saham perusahaan jatuh dan turun drastis, maka nilai kapitalisasi perusahaan juga ikut turun.

Begitu juga dengan fundamental perusahaan yang bisa menurun, reputasi yang mulai redup, dan sebagainya. Contohnya saham Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang bergerak di sektor properti. Banyak investor dan analis yang mengatakan saham LPKR termasuk Blue Chip. Bagi kami tidak. Buktinya, Anda tahu sendiri kan kasus yang menghampiri perusahaan tersebut? Akibat dari kasus tersebut, harga sahamnya pun menjadi jatuh drastis.

Oleh karena itu, jika Anda ingin mengetahui daftar saham Blue Chip terbaru, baik tahun 2023 atau 2024, maka silakan lakukan analisis sendiri dengan menggunakan kriteria atau karakteristik tersebut.

Contoh Saham Blue Chip Terbaik di Indonesia

Saham blue chip adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang besar, mapan, dan memiliki reputasi baik di pasar. Berikut adalah beberapa contoh daftar saham blue chip terbaik Indonesia yang terdaftar di BEI.

  1. Bank Central Asia (BCA): Salah satu bank terbesar di Indonesia dengan kehadiran nasional dan berbagai layanan keuangan.
  2. Bank Rakyat Indonesia (BRI): Fokus pada layanan perbankan untuk masyarakat dan sektor mikro, serta merupakan bank terbesar berdasarkan jumlah cabang.
  3. Bank Mandiri (BMRI): Salah satu bank terbesar yang menawarkan berbagai layanan perbankan dan keuangan di Indonesia.
  4. Bank Negara Indonesia (BBNI): Bank yang menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan untuk segmen konsumen dan korporasi.
  5. Astra International (ASII): Salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia dengan bisnis yang mencakup otomotif, pertambangan, perkebunan, dan berbagai sektor lainnya.
  6. Telkom Indonesia (TLKM): Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang mencakup layanan telepon, internet, dan TV kabel.
  7. Unilever Indonesia (UNVR): Produsen produk konsumen terkemuka yang mencakup berbagai merek seperti Lifebuoy, Rinso, Sunsilk, dan lainnya.
  8. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP): Perusahaan makanan dan minuman yang memiliki merek terkenal seperti Indomie, Pop Mie, dan Teh Botol Sosro.
  9. Bank Danamon Indonesia (BDMN): Bank yang menawarkan berbagai produk perbankan dan layanan keuangan.
  10. Adaro Energy (ADRO): Perusahaan pertambangan batu bara yang terintegrasi secara vertikal, dari penambangan hingga pengiriman.

Apakah Saham Blue Chip Sama dengan LQ45?

Apa benar saham LQ45 itu adalah saham Blue Chip? Banyak sekali investor pemula yang menganggap ini sama, padahal itu berbeda. Di mana letak perbedaannya? Perlu Anda ketahui bahwa LQ45 merupakan salah satu indeks saham di BEI yang menunjukkan ada 45 perusahaan dengan kategori memiliki nilai kapitalisasi pasar dan nilai transaksi tertinggi. Dengan kata lain, Indeks LQ45 adalah adalah kumpulan 45 saham yang likuid.

Memang, salah satu kriteria atau ciri-ciri saham Blue Chip adalah likuid, tapi bukan berarti semua perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 adalah perusahaan Blue Chip. Kenapa? Karena karakteristik saham Blue Chip itu tidak hanya likuid, tapi ada yang lain, seperti konsisten membagikan dividen, menjadi leader di sektornya, mapan, berpengalaman, dan lainnya.

Artinya,jika Anda bertanya apakah saham Blue Chip itu pasti masuk ke dalam Indeks LQ45? Jawabannya adalah ya. Saham Blue Chip pasti masuk ke dalam Indeks LQ45. Jadi, di antara 45 saham yang ada di Indeks LQ45, pasti terdapat saham Blue Chip, namun tidak berarti semuanya. Sekali lagi ingat, karakteristik saham Blue Chip banyak, tidak hanya likuid saja.

Prosedur dan Cara Membeli Saham Blue Chip

Dari penjelasan sebelumnya, kami rasa Anda sudah bisa membedakan apa itu saham Blue Chip dan saham LQ45. Nah, bagi investor pemula mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara membeli saham Blue Chip?

Sebenarnya, proses membeli saham itu hampir sama, baik membeli perusahaan Blue Chip maupun yang tidak. Di sini, kami akan memberikan sampel cara membeli saham Blue Chip BCA (BBCA), BRI (BBRI), Unilever (UNVR), dan Telkomsel (TLKM).

Namun, perlu Anda ketahui juga bahwa kami telah menuliskan secara lengkap dan terstruktur mengenai cara beli saham Blue Chip secara online di artikel sebelumnya. Jadi, alangkah lebih baik Anda membaca selengkapnya di sini, ya: Cara Beli Saham Online BRI, BCA, Telkomsel, dan UNVR.

Demikianlah penjelasan tim edusaham tentang apa itu saham Blue Chip: mulai dari pengertian, daftar perusahaan, ciri-ciri dan kriteria saham Blue Chip, perbedaannya dengan Indeks LQ45, dan cara membeli saham Blue Chip.

Semoga dengan adanya artikel ini tentang apa itu saham Blue Chip, bisa menambah wawasan Anda dan membuat Anda memiliki banyak alternatif dalam membentuk portofolio untuk mengambil keputusan investasi. Semoga informasi ini bermanfaat dan mohon bantuannya untuk share artikel ini, ya.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com