EDUSAHAM.COM —Mungkin Anda pernah mendengar istilah IPO, tapi apakah Anda tahu makna dan arti IPO dalam saham? Nah, IPO (Initial Public Offering) disebut juga sebagai penawaran saham perdana, di mana suatu perusahaan memutuskan untuk go public dan membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki saham perusahaan tersebut (menanamkan modal). Itulah arti IPO dalam saham secara sederhana.
Biasanya, penentuan harga saham di pasar perdana ditentukan berdasarkan kesepakatan dari dua pihak; pihak perusahaan (emiten) dan penjamin emisi (underwriter). Sementara itu, harga saham yang terdapat di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu konsep permintaan dan penawaran. Sebagai tambahan, dalam fenomena IPO, ada dua kondisi yang pasti terjadi, yaitu underpricing dan overpricing.
Apa Manfaat dan Tujuan IPO bagi Perusahaan?
Tentu saja, ada beberapa manfaat dan tujuan kenapa perusahaan melakukan IPO. Untuk lebih jelas, berikut penjabarannya.
1. Membuka Akses untuk Mendapatkan Modal secara Sustainable
Inilah salah satu manfaat dan tujuan IPO bagi perusahaan. Dengan menjadi perusahaan publik (go public), perusahaan bisa mendapatkan dana dari investor yang disalurkan melalui pasar modal. Tentu saja, ini sangat membantu meningkatkan modal kerja perusahaan. Ketika perusahaan memiliki modal kerja optimal, perusahaan berpeluang besar untuk melakukan ekspansi dalam rangka menciptakan pertumbuhan perusahaan.
2. Meningkatkan Kinerja dan Value Perusahaan
Ketika perusahaan memiliki ekuitas yang optimal (dampak dari go public), perusahaan memiliki potensi untuk meningkatkan kinerjanya hingga berdampak pada pertumbuhan perusahaan, sehingga mampu menciptakan value added. Perusahaan yang memiliki value, tentu saja membuat para investor tertarik.
Ketika ada mosi kepercayaan dari para investor kemudian mereka menempatkan modalnya di perusahaan, maka terjadi permintaan yang tinggi, dan itu pastinya bisa membuat harga saham emiten meningkat. Perusahaan yang mengalami peningkatan harga saham, apalagi secara signifikan, tentu saja bisa meningkatkan value perusahaan itu sendiri.
Sebagai contoh ilustrasi, PT ABC memutuskan untuk melepaskan sebagian kecil dari total sahamnya ke publik, anggaplah 20% dari total saham. Jumlah saham PT ABC yang dilepas misalnya 20 juta lembar dengan harga saham perdana Rp 50 ribu per lembar.
Nah, jika perusahaan memiliki kinerja yang baik kemudian diikuti dengan pertumbuhan perusahaan hingga mampu meningkatkan harga saham, anggaplah peningkatan harga saham dari 50 ribu per lembar menjadi 80 ribu per lembar saham. Dengan demikian, maka akan surplus 30 ribu per lembar saham. Jika dijadikan rupiah, maka total kenaikan ekuitas perusahaan adalah:
30.000 x 20.000.000 = 600.000.000.000
Peningkatan yang luar biasa, bukan? Ya, meskipun ini hanya ilustrasi, tetapi itu bisa dijadikan sebagai gambaran umum bahwa keputusan go public yang diambil perusahaan bisa meningkatkan nilai perusahaan.
3. Meningkatkan Brand dan Image Perusahaan
Perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus, tentu saja akan membuat masyarakat dan investor berasumsi positif terhadap perusahaan sehingga citra perusahaan pun terlihat lebih baik. Apalagi perusahaan go public relatif lebih sering diliput media karena kebutuhan akan informasi relatif tinggi, terutama dari pihak berkepentingan, seperti investor.</p >
4. Kelangsungan Bisnis Lebih Terjamin
Inilah manfaat dan tujuan IPO selanjutnya yang pastinya sangat menguntungkan perusahaan. Tentu saja, perusahaan yang profitable dan memiliki citra yang baik, secara tidak langsung dapat menjamin kelangsungan bisnis perusahaan. Semua pihak akan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan, termasuk pihak eksternal.
5. Memperoleh Insentif Pajak
Melalui PP No. 56 Tahun 2015, pemerintah memberikan keuntungan kepada perusahaan yang melakukan go public yaitu berupa insentif pajak. Secara finansial, jelas ini menguntungkan dan perusahaan pun bisa melakukan pengalihan dana pajak untuk kegiatan lain yang produktif.
