Bid-ask spread adalah perbedaan antara harga penawaran (bid) dan harga permintaan (ask) dari suatu sekuritas atau aset tertentu, seperti saham, forex, dan CFD. Harga bid mewakili harga tertinggi yang pembeli bersedia bayar untuk aset tersebut, sementara harga ask mewakili harga terendah yang penjual bersedia terima.
Di pasar keuangan, pembeli akan membayar harga ask dan penjual akan menerima harga bid karena di sinilah pasokan bertemu dengan permintaan. Bid-ask spread adalah jenis biaya transaksi yang masuk ke kantong market maker, pihak perantara yang menjaga kelancaran pasar.
Meskipun mungkin terlihat sepele atau mudah diabaikan, bid-ask spread merupakan biaya nyata bagi para investor, dan dalam kasus ekstrem, ini bisa mencapai persentase yang tidak kecil dari nilai perdagangan. Oleh karena itu, para trader aktif, terutama, sebaiknya memperhatikan bid-ask spread.
Cara Menghitung Bid-Ask Spread
Sebagai contoh, jika harga saham memiliki harga bid $50 dan harga ask $50,1, maka bid-ask spread akan menjadi $0,1. Spread juga dapat diungkapkan sebagai persentase dari harga ask, yang dalam kasus ini akan menjadi 0,1 persen.
Contoh lainnya yaitu jika pasangan forex EUR/USD menampilkan harga bid 1,05742 dan harga ask 1,05747, maka bid-ask spread adalah 0,00005 atau 0,5 pips. Sebagai informasi, 1 pip setara dengan 0,0001.
Baca juga: Broker dengan Spread Terkecil
Interpretasi Bid-Ask Spread
Mungkin Anda tidak menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan bid-ask spread dalam forex dan saham, tetapi ini bisa memiliki nilai informatif. Inilah artinya dalam berbagai situasi pasar.
1. Pasar dengan Spread Luas
Pasar dengan bid-ask spread yang lebar umumnya kurang likuid dibandingkan pasar dengan spread yang sempit. Spread melebar karena tidak ada tingkat pasokan dan permintaan, atau pesanan jual dan beli yang tinggi untuk dipasangkan dengan mudah. Biaya transaksi yang lebih tinggi, dalam bentuk spread yang lebih tinggi, adalah kompensasi kepada market maker untuk ketidaklikuidan ini.
2. Pasar dengan Spread Ketat
Sebaliknya, pasar dengan bid-ask spread yang tipis atau ketat umumnya sangat likuid dan memiliki banyak pesanan beli dan jual dari para trader. Saham-saham yang diperdagangkan secara luas, seperti Apple, Microsoft, dan Amazon, memiliki spread yang rendah karena ada banyak pasokan dan permintaan untuk saham-saham perusahaan-perusahaan blue-chip ini.
Saham-saham kapitalisasi kecil atau perusahaan-perusahaan yang lebih kurang dikenal mungkin memiliki spread yang lebih lebar karena kurangnya minat investor.
Hubungan Bid-Ask Spread dengan Likuiditas
Perbedaan antara bid-ask spread dari satu sekuritas ke sekuritas lainnya, atau bahkan antar kelas aset, disebabkan oleh perbedaan likuiditas di antara aset tersebut. Di pasar saham, biasanya Anda akan melihat bid-ask spread yang lebih lebar untuk saham-saham berkapitalisasi kecil atau mikro daripada saham-saham berkapitalisasi besar yang sangat likuid.
Simpulan
Bid-ask spread layak mendapat perhatian ketika membeli atau menjual suatu aset, terutama jika itu adalah investasi dengan likuiditas rendah. Beberapa aset seperti saham-saham berkapitalisasi besar mungkin memiliki pasokan dan permintaan yang cukup sehingga spread nyaris tidak terlihat (tipis), begitu juga dengan pasangan forex mayor yang memiliki likuiditas berlimpah.
Sementara itu, aset-aset lain seperti saham berkapitalisasi kecil dan pasangan forex minor mungkin memiliki spread yang lebih lebar atau mencapai persentase yang cukup signifikan dari harga aset tersebut.