EDUSAHAM.COM — Saat ini, pasar modal Indonesia sedang dalam tren positif di mana pertumbuhan investor di pasar modal meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal sangat menarik. Pertanyaannya, bagaimana cara berinvestasi di pasar modal untuk pemula agar memperoleh keuntungan? Nah, jika Anda tertarik menjadi investor, maka mulailah dengan segera untuk belajar tentang pasar modal.
Memahami Apa yang Dimaksud dengan Pasar Modal
Apa itu pasar modal? Secara umum, pengertian pasar modal adalah suatu wadah (baca: layaknya pasar) yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap surat-surat berharga yang bersifat jangka panjang. Dengan kata lain, jika ada penawaran dan permintaan, maka pasti ada pihak yang disebut sebagai pembeli dan penjual dari surat-surat berharga tersebut. Siapa itu pembeli dan penjual surat-surat berharga?
Pembeli surat-surat berharga dapat disebut sebagai investor, sedangkan penjual surat-surat berharga disebut sebagai emiten. Apa itu emiten? Emiten adalah perusahaan (perseroan) yang telah melakukan penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering). Istilah lainnya yaitu perusahaan yang sudah go public. Apa saja jenis surat-surat berharga di pasar modal?
Surat-surat berharga atau yang disebut juga sebagai efek merupakan produk dari pasar modal, contohnya saham dan obligasi. Inilah yang kemudian lebih dikenal sebagai instrumen investasi di pasar modal. Jadi, untuk pemula yang ingin berinvestasi di pasar modal, maka cara atau prosedur yang harus dilakukan yaitu dengan membeli produk/instrumen investasi tersebut.
(Baca juga: Alasan Kenapa Investasi di Pasar Modal Menguntungkan)
Sampai di sini sudah paham? Jadi, apa yang mesti dilakukan untuk berinvestasi di pasar modal? Ya, dengan membeli produk yang ada di pasar modal. Ada tiga jenis produk investasi di pasar modal yang paling umum dan populer, yaitu saham, obligasi, dan reksa dana. Bagaimana cara berinvestasi di ketiga produk tersebut dan apa saja manfaat dan keuntungannya? Untuk lebih jelas, berikut penjelasannya.
Prosedur dan Cara Investasi Saham
Sebelum tim edusaham menjelaskan bagaimana cara memulai investasisaham, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu pengertian investasi saham. Apa itu investasi saham? Mari kita mulai dengan pengertian investasi.
Secara umum, investasi adalah suatu proses penanaman modal (uang) ke dalam suatu entitas bisnis (baca: perusahaan) dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba). Sedangkan saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan modal seseorang/korporasi terhadap suatu emiten.
Dengan demikian, maka investasi saham adalah kegiatan penanaman modal bersifat jangka panjang yang berupa efek/saham terhadap suatu emiten. Nah, konsep inilah yang penting dan perlu Anda pahami dengan cara yang baik. Hal ini bertujuan agar Anda tidak salah dalam berinvestasi atau mengambil keputusan. Kenapa? Karena nantinya Anda akan menemukan suatu istilah yang disebut sebagai trading di pasar modal, atau trading saham.
Jika Anda memahami dengan baik konsep investasi saham, maka Anda bisa dengan mudah membedakan antara investasi saham dengan trading saham. Apa itu trading saham? Secara sederhana, trading saham adalah kegiatan transaksi jual beli efek yang bersifat jangka pendek. (Baca juga: Apakah Investasi Saham Haram?)
Apa perbedaan antara investasi saham dan trading saham? Selain perbedaannya tampak jelas dari segi jangka waktu, perbedaan lainnya juga dapat dilihat dari motivasi dalam memperoleh keuntungan.
Secara umum, motivasi seseorang melakukan trading saham yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain saja. Sedangkan motivasi seseorang untuk melakukan investasi saham yaitu untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen dan capital gain.
(Baca lebih lengkap di sini: Pengertian Saham, Jenis, Manfaat, dan Risikonya)
Setelah memahami definisi pasar modal dan instrumen saham, lalu, bagaimana cara berinvestasi saham untuk pemula, dan apa saja yang mesti dilakukan? Berikut ini langkah-langkah atau prosedur yang mesti Anda perhatikan untuk berinvestasi di instrumen saham.
Notes: Pembahasan tentang cara berinvestasi saham sebenarnya telah dibahas secara lengkap dan detail di artikel sebelumnya, mulai dari proses pendaftaran, pembukaan rekening, perlengkapan syarat administrasi, cara deposit, hingga tips investasi saham yang benar dan menguntungkan juga ada di dalam artikel tersebut.
Selengkapnya bisa dibaca di sini, ya: Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula (A – Z)
Cara Investasi Reksa Dana
Instrumen investasi lainnya di pasar modal yaitu reksa dana. Apa itu reksa dana dan bagaimana cara berinvestasi di instrumen tersebut? Mari kita mulai dengan pengertian reksa dana. Secara umum, reksa dana adalah suatu wadah yang digunakan untuk mengumpulkan atau menghimpun dana dari pemodal yang kemudian diinvestasikan oleh manajer investasi ke berbagai instrumen.
Jadi, jika Anda investasi di reksa dana, maka dana Anda tersebut akan dikelola oleh orang profesional, yaitu manajer investasi. Inilah yang membedakan investasi saham dengan reksa dana. Untuk lebih lengkap, Anda bisa baca di sini, ya: Perbedaan Investasi Saham dan Reksa Dana
Nah, perlu Anda ketahui juga bahwa ada berbagai jenis produk reksa dana, seperti reksa dana pasar uang, reksa dana PT (pendapatan tetap), reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Dari ke empat jenis produk reksa dana tersebut, salah satu produk yang paling populer dan relatif banyak diminati oleh investor yaitu reksa dana saham.
Apa itu reksa dana saham? Secara umum, pengertian reksa dana saham adalah suatu wadah untuk menghimpun dana dari pemodal yang kemudian diinvestasikan oleh manajer investasi ke instrumen saham. Nah, biasanya, keuntungan yang dihasilkan dari investasi reksa dana saham yaitu berupa capital gain.
Lalu, bagaimana prosedur dan cara berinvestasi di reksa dana saham? Nah, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk menanamkan modal di salah satu instrumen pasar modal ini. Namun, di sini, kami hanya akan memberikan penjelasan secara garis besar saja, tidak secara detail.
Kenapa? Karena kami juga telah membahas tentang cara berinvestasi reksa dana saham di artikel sebelumnya secara lengkap dan detail. Anda dapat membacanya di sini: Tips & Cara Investasi di Reksa Dana Saham
Untuk memberi gambaran umum tentang cara investasi di reksa dana saham, berikut kami berikan poin-poinnya.
- Menentukan Platform
- Melakukan Proses Pendaftaran
- Proses Deposit Dana
- Proses Pemilihan Produk Reksa Dana Saham
- Proses Pembelian Produk Reksa Dana Saham
- Proses Monitoring
Nah, inilah salah satu instrumen investasi di pasar modal yang dianggap relatif memiliki risiko yang rendah, yaitu obligasi. Apa itu obligasi? Secara umum, pengertian obligasi adalah surat berharga sebagai bukti pernyataan utang yang dikeluarkan oleh penerbit obligasi (pihak berutang) kepada pemegang obligasi (pihak pemberi utang).
Umumnya, di dalam surat pernyataan utang tersebut berisi jumlah nominal kupon (bunga) yang akan diterima beserta tanggal jatuh tempo pembayaran. Kalau di Indonesia, jangka waktu obligasi biasanya sekitar 1 tahun – 10 tahun.
Jika Anda berinvestasi di instrumen pasar modal ini, maka keuntungan yang dihasilkan yaitu berupa kupon atau bunga dengan persentase tertentu yang telah ditetapkan di awal perjanjian.
- Corporate Bonds, yaitu jenis obligasi di mana penerbitnya adalah semua jenis perusahaan (perseroan), baik perusahaan swasta maupun perusahaan BUMN.
- Government Bonds, yaitu jenis obligasi di mana penerbitnya adalah Pemerintah. Produk obligasi Pemerintah yang sangat terkenal yaitu ORI (Obligasi Ritel Indonesia) atau bisa juga disebut sebagai Obligasi Negara Ritel.
- Municipal Bonds, yaitu jenis obligasi yang juga diterbitkan oleh Pemerintah, namun terkhusus Pemerintah Daerah. Umumnya, obligasi ini lebih berfokus pada kepentingan publik.
Nah, bagi investor yang cenderung tidak suka dengan risiko, maka instrumen investasi yang paling ideal untuk tipe investor tersebut adalah obligasi, khususnya obligasi pemerintah. Ya, obligasi pemerintah dianggap paling aman karena potensi kemampuan bayar kupon jauh lebih besar dari perusahaan swasta.
Bagaimana cara berinvestasi di pasar modal khususnya pada instrumen obligasi pemerintah? Sama seperti sebelumnya, tim edusaham juga telah membahas dengan detail dan lengkap mengenai prosedur dan cara berinvestasi di obligasi pemerintah (ORI). Oleh karena itu, untuk lebih jelas, silakan baca di artikel ini, ya: Panduan & Cara Beli Obligasi ORI
Pada dasarnya, investasi di instrumen pasar modal merupakan pilihan yang menguntungkan. Jadi, jika Anda memahami dengan baik proses dan prosedur berinvestasi di masing-masing instrumen, kemudian mempelajari materi tentang instrumen tersebut, maka potensi keuntungan yang akan diperoleh bisa lebih besar.
Jika dibandingkan antara investasi saham, reksa dana saham, dan obligasi, instrumen investasi yang paling tinggi risikonya adalah investasi saham. Kenapa? Karena dana yang Anda miliki sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda. Jadi, kalau Anda tidak memahami seluk-beluk saham dan analisis saham, maka potensi risiko bisa lebih tinggi.
Jangan khawatir, sudah banyak orang yang sukses dengan investasi saham karena mereka mau belajar dan memahami materi tentang saham. Misalnya, analisis fundamental saham dan analisis teknikal saham. Dua hal ini saja Anda kuasai, maka potensi kerugian bisa lebih kecil, bahkan Anda juga berpotensi mendapatkan profit yang tinggi. (Baca juga: Tips Main Saham yang Aman dan Menguntungkan untuk Pemula
Lalu, bagaimana dengan instrumen reksa dana saham dan obligasi? Kedua instrumen pasar modal tersebut relatif lebih kecil dari segi risiko dibandingkan investasi saham. Kenapa? Contohnya reksa dana saham, di mana Anda tidak perlu belajar tentang saham secara mendalam karena dana yang Anda miliki akan dikelola oleh manajer investasi. Sedangkan obligasi, apalagi ORI, Anda sudah pasti akan mendapatkan pendapatan tetap berupa kupon (bunga).
Pandangan Akhir
Pada akhirnya, semua keputusan investasi ada ditangan Anda. Bagi kami, tidak investasi tanpa risiko karena hidup ini penuh dengan risiko. Bagaimana pun juga, meskipun investasi saham dianggap memiliki risiko yang paling tinggi, hal ini sejalan dengan prinsip umum dalam investasi, yaitu high risk high return. Maksudnya, instrumen investasi dengan potensi risiko yang tinggi, akan mampu menghasilkan return (laba) yang tinggi juga.
Jadi, Anda pilih yang mana, apakah investasi saham, reksa dana saham, atau obligasi? Kami serahkan semua kepada Anda karena Anda lah yang akan memutuskan sendiri. Saran kami, jika Anda ingin berinvestasi di pasar modal, maka pastikan Anda memiliki tujuan yang jelas dan jangan lupa mempelajari dengan baik instrumen investasi tersebut.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan tentang cara berinvestasi di pasar modal. Semoga artikel persembahan tim edusaham ini bisa menambah wawasan Anda dan membuat Anda semakin tertarik untuk berinvestasi di pasar modal. Kami hanya menyampaikan, Anda yang memutuskan, asseek. Sekian, terima kasih. Jika bermanfaat, bantu share artikel ini, ya.
Inspiring quest there. What happened after?
Take care!